Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: STS-7 Challenger Meluncur, Bawa Satelit Palapa ke Antariksa

Kompas.com - 18/06/2019, 17:08 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peluncuran satelit menuju antariksa tak hanya didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet saja. Beberapa negara dunia juga melakukan peluncuran satelit dengan tujuan tertentu.

Indonesia termasuk salah satunya. Sejak peluncuran satelit pertama pada 9 Juli 1976, Indonesia tetap menginginkan untuk mengorbitkan beberapa satelit lagi. Tujuannya adalah untuk menggantikan satelit sebelumnya yang telah habis masa orbitnya.

Bekerja sama dengan Amerika Serikat, Indonesia meluncurkan satelit ketiganya. Satelit ini diberi nama Palapa B1 sebagai lanjutan generasi sebelumnya. Harapannya, satelit ini jadi pengganti yang lebih baik.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Astronot Perempuan AS Pertama ke Luar Angkasa

Pembuatan

Kontrak pembuatan satelit komunikasi Palapa seri B ini ditandatangani pada 10 Februari 1980 antara Pemerintah Indonesia dengan Hughes Aircraft Company.

Harga yang telah disepakati adalah 74,5 juta dollar dan biaya pendidikan serta pelatihan suku cadang. Selain itu, untuk peluncuran, asuransi dan biaya konsultasi lainnya diperlukan biaya tambahan lagi.

Harian Kompas yang terbit pada 19 Juni 1983 memberitakan, satelit Palapa B1 milik Indonesia meluncur tepat pada 07.33 pada 18 Juni 1983 waktu setempat dengan menggunakan pesawat ulang-alik Challenger.

Momen bersejarah ini juga disiarkan secara langsung melalui televisi dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy, Florida, AS. Siaran itu kemudian di-relay langsung menuju Cibinong dan disaksikan oleh para anggota DPR Komisi V.

Penerbangan pesawat tersebut diawali dengan kobaran api dari tiga mesin utama dan dua roket pendorong. Pesawat seharaga 1,2 milyar dollar AS tersebut meluncur dalam tempo tujuh detik dan mengarah ke timur laut di atas Samudera Atlantik.

Dua menit setelahnya, Challenger melepaskan dua roket pendorong lalu melesat ke antariksa. Dengan kecepatan 28.000 kilometer per jam, Challenger sudah mengorbit setinggi 298 kilometer di atas bumi.

Setelah Challenger berhasil meluncur ke angkasa, tantangannya adalah meluncurkan dua satelit yakni Anik C3 untuk Telesat Kanada dan Palapa B1 untuk Indonesia.

Baca juga: Sederet Wahana Luar Angkasa yang Tercatat dalam Rekor Antariksa

Pelepasan

Misi STS-7 Challenger terbang menggunakan lima kru, yakni Robert L Crippen sebagai komandan, Frederick H Hauck sebagai pilot, Sally Kristen Ride dan John M Fabian sebagai spesialis misi, serta dokter-astronot bernama Norman E Thagard untuk melakukan penelitian mabuk perjalanan bagi para astronot.

Selama kurang lebih 96 kali mengorbit bumi, para astronot akan meluncurkan satelit milik Kanada dan Indonesia. Peluncuran satelit pertama, tanggung jawab ada pada Sally Ride, sementara Satelit Palapa B1 dibebankan pada John Fabian.

Indonesia merencanakan Satelit Palapa B1 untuk perbaikan dan tambahan pelayanan komunikasi untuk sekitar 13.000 pulau di Indonesia. Satelit ini juga digerakkan ke orbit operasinya dengan penembakan motor-motor roket pakai remote control oleh Fabian.

Selang beberapa hari, satelit Palapa B1 tiba di lokasi 108 BT di atas barat Pontianak dengan memiliki kapasitas daya satelit Palapa A, yaitu 24 transporder.

Stasiun Pengendali Utama Satelit di Cibinong (kiri). Tampak antena TTAC (Telemetri-Tracking and Command) untuk mengendalikan satelit. Gambar kanan adalah Delta 2941, roket peluncur satelit Palapa. KOMPAS/JB SURATNO Stasiun Pengendali Utama Satelit di Cibinong (kiri). Tampak antena TTAC (Telemetri-Tracking and Command) untuk mengendalikan satelit. Gambar kanan adalah Delta 2941, roket peluncur satelit Palapa.

Fabian bisa menggunakan motor roket terebut dengan baik dan menempatkan satelit pada posisinya. Setelah saat itu, satelit ini menjalani uji coba pengiriman sinyal menuju Indonesia.

Satelit Palapa B1 akhirnya bisa mengudara dan langsung dikendalikan oleh beberapa stasiun pengendali di Bumi, yaitu Pusat Pengendali Operasi di Elsegundo California, SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong dan Fillmore di Ventura Country sebagai back up.

Selain peluncuran untuk satelit Indonesia dan Kanada, ternyata misi ini juga mencatatkan rekor tersendiri bagi dunia antariksa. Salah satu kru bernama Sally Kristen Ride mejadi astronot wanita pertama AS yang berhasil mencapai antariksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com