Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua KPU yang Terima Ribuan Ancaman

Kompas.com - 13/06/2019, 19:37 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku kerap mendapatkan ancaman selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Ancaman itu biasanya dilayangkan melalui SMS di ponsel pribadinya.

Menghadapi hal tersebut, Arief mengaku tak ambil pusing. Ancaman tersebut, bagi Arief, adalah respons yang lumrah terjadi.

"Iya ada (ancaman), tapi kan biasa saja. Ada orang yang kecewa, marah, kan tinggal bagaimana kita merespons itu," kata Arief saat dihubungi, Kamis (13/6/2019).

"Apakah kita baca saja sambil tersenyum atau kita baca sambil marah-marah lalu balas komentarnya itu kan tergantung kita sendiri. Kalau saya kan menghadapi yang seperti itu biasa saja," lanjut dia.

Arief yakin ancaman tersebut tidak hanya terjadi terhadap penyelenggara pemilu 2019, melainkan penyelenggara-penyelenggara sebelumnya.

Akan tetapi, karena saat ini media sosial lebih masif, maka munculnya ancaman menjadi lebih tinggi. Ancaman itu datang setiap harinya, bukan hanya ratusan, tetapi ribuan.

Meski demikian, bukan berarti tidak ada yang memberi dukungan kepada KPU. Ia menyebutkan, ada pula yang mengirim pesan dukungan, sanjungan, hingga ucapan terima kasih.

"Terhadap olok-olok, caci maki, saya menjadikan sarana untuk mengoreksi diri saya, jangan ada yang salah. Tapi untuk yang menyanjung, biasa saja, itu justru membuat saya harus lebih waspada tidak terbuai dengan sanjungan," ujar Arief.

Arief menambahkan, sebagai penyelenggara pemilu, ia mendapat fasilitas pengamanan tidak hanya di Kantor KPU, tetapi juga di kediamannya.

Menurut dia, standar pengamanan yang yang diberikan tidak berlebihan. Ia menyerahkan persoalan pengamanan kepada pihak kepolisian.

"Soal strategi pengamanannya mau menerjunkan berapa orang, mau membawa peralatan apa, mau ditempatkan di mana, itu saya percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Karena mereka lah yang tahu soal strategi pengamanan," ujar Arief.

"Jadi pokoknya saya nyaman saja, mau bekerja pagi, siang, malam, nyaman saja," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com