KOMPAS.com - Perlombaan antariksa atau Space Race menarik perhatian negara-negara di dunia.
Sejumlah negara meluncurkan penemuan terbaiknya untuk menentukan siapa yang tercepat dalam eksplorasi antariksa.
Amerika Serikat dan Uni Soviet tercatat sebagai negara paling dominan dalam kompetisi ini, meskipun tak ada hadiah yang disepakati.
Ketika Planet Mars berhasil dicapai oleh Mariner 9, badan antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration atau NASA ingin mencoba melakukan hal lain untuk mencapai Jupiter.
Misi yang bernama "Pioneer 10" meluncur ke angkasa dan berhasil mendapatkan sumber informasi di Jupiter.
Setelah berhasil memberikan pengamatannya di Jupiter, wahana antariksa ini tak kembali mendekat ke bumi.
Dilansir dari History, wahana antariksa ini lebih dari satu dekade di luar angkasa dan keluar dari tata surya tepat 36 tahun lalu, tepatnya 13 Juni 1983.
Setelah saat itu, Pioner 10 menjadi objek buatan manusia pertama yang yang keluar dari pusat tata surya melewati orbit Pluto.
Wahana ini juga dianggap sebagai salah satu pesawat ruang angkasa paling sukses sepanjang masa.
Baca juga: 14 November 1971, Mariner 9 Jadi Wahana Antariksa Pertama Capai Orbit Mars
Misi dan Peluncuran
Planet terbesar di tata surya menjadi perhatian masyarakat dunia. Bukan Bumi, melainkan Jupiter yang ketika itu belum ada sumber informasi yang akurat.
NASA mengawali langkahnya dengan menyusun rencana untuk bisa mendaratkan pesawat antariksanya pada planet tersebut. Program ini sering disebut Pioneer 10.
Wahana ini memiliki beberapa panel dengan panjang 76 sentimeter. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan perangkat untuk bisa menyediakan kontrol listrik untuk penggunaanya.
Pioneer 10 juga dilengkapi dengan alat yang bisa mentransmisikan data jarak jauh agar bisa diterima NASA di Bumi.