Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Sebut Operasi Trilateral di Laut Sulu Direalisasikan Bertahap

Kompas.com - 12/06/2019, 19:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan operasi trilateral antara Indonesia, Filipina, Malaysia untuk menanggulangi terorisme di Laut Sulu, Filipina, dilaksanakan bertahap.

Ia mengatakan, operasi militer yang melibatkan ketiga negara tak langsung dilakukan, namun melalui proses awalan terlebih dulu. Untuk memulainya, ketiga negara akan melakukan beberapa tahapan.

Tahapan awal adalah pertemuan antar Menteri Luar Negeri ketiga negara. Setelah itu militer ketiga negara akan mengadakan latihan bersama.

Baca juga: Wiranto Nilai Patroli Maritim Trilateral Jadi Bagian Penting dalam Atasi Perompakan

Ia mengatakan, untuk mengadakan latihan bersama bukan hal mudah. Sebab ketiga negara harus menentukan medannya dan semua aspek penunjang.

"Itu kan kaya latihan dulu. Latihan disesuaikan medannya. Bisa iya bisa enggak. Kalau iya kan ada hubungan dulu lah. Ada Menteri Luar Negeri, ada DPR, kan bukan begitu. Enggak langsung begitu," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Mengutip harian Kompas, Indonesia, Filipina, dan Malaysia sepakat membentuk pasukan darat untuk menindak terorisme. Hal ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya ada kerja sama patroli terkoordinasi untuk menanggulangi terorisme di Laut Sulu, Filipina.

Baca juga: Indonesia-Malaysia-Filipina Sepakati Trilateral Air Patrol di Laut Sulu

Langkah ini diawali dengan latihan bersama pasukan darat dan intelijen. Rencana jangka panjang ketiga negara adalah menerjunkan pasukan gabungan trilateral di Filipina.

Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, dan Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu di sela-sela Shangri-la Dialogue, di Singapura, Sabtu (1/6/2019).

Ketiganya sepakat akan mengirim masing-masing satu kompi dan memulai latihan pada Juli atau Agustus mendatang di Tarakan, Kalimantan Utara.

Kompas TV Untuk menjaga keamanan perayaan Idul Fitri, tim gabungan TNI-Polri melakukan operasi ketupat yang berlangsung selama 11 hari. Apa saja evaluasi dari kegiatan ini? Sejauh mana efektivitas operasi ketupat dapat menjamin kemanan masyarakat dalam merayakan lebaran? Simak dialognya dengan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Asep Adi Saputra dan penasihat masyarakat transportasi indonesia, Ellen Tangkudung. #OperasiKetupat #IdulFitri #ArusMudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com