Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Apresiasi Imbauan Prabowo yang Larang Pendukungnya ke MK

Kompas.com - 12/06/2019, 14:42 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan mengapresiasi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengimbau pendukungnya tidak datang ke Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) saat sidang sengketa pilpres 2019.

"Saya pikir itu imbauan yang bagus. Jadi Pak Prabowo sudah mengatakan kita mengambil jalan konstitusi, sudah jelas mengatakan begitu, kenapa masih ada peristiwa di jalanan. Nah, itu berarti kan ambigu. Jangan," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Moeldoko di kantornya, Rabu (12/6/2019) siang.

"Itu sudah keputusan Pak Prabowo yang sangat bijaksana itu. Tidak ada lagi yang turun ke jalan," tambahnya.

Baca juga: Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Hadir di Sekitar MK Selama Sidang Sengketa Pilpres

Menurut Moeldoko, imbauan itu bisa mencegah terjadinya kerusuhan yang menyebabkan korban seperti yang terjadi di sekitar Gedung Bawaslu saat pengumuman hasil pilpres 2019 21-22 Mei lalu.

Mantan Panglima TNI ini pun berharap seluruh pendukung 02, termasuk para elite politik di sekitarnya, bisa menuruti imbauan itu dan tak lagi salah paham.

"Jadi jangan lagi yang di kanan kirinya mengembangkan pemikiran yang ambigu, jangan satu sisi ke MK, satu sisi masih saja di jalanan. Nah itu enggak bener," kata dia.

Baca juga: Prabowo: Apapun Keputusan MK, Kita Sikapi dengan Dewasa dan Tenang

Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini pun menegaskan pihaknya sudah siap untuk menghadapi materi gugatan yang diajukan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke MK.

"Ya kita udah siap secara substansi, kita sudah menyiapkan. Menurut saya kita monitor dari materi gugatan, itu bisa diatasi oleh tim hukum kita yang relatif sangat kredibel. Jadi enggak masalah," ujarnya.

Permintaan Prabowo...

Prabowo Subianto sebelumnya meminta para pendukungnya agar tidak menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Mahkamah Konstisusi saat sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Baca juga: KPU Selesaikan Dokumen untuk Hadapi Gugatan Prabowo di MK

Prabowo mengatakan, sudah ada delegasi yang mendampingi tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang tersebut.

Selain itu, ia juga ingin menghindari provokasi dan fitnah.

"Kami putuskan selesaikan (sengketa) melalui jalur hukum dan konstitusi, karena itu saya dan Sandiaga memohon agar pendukung kami untuk tidak berbondong-bondong hadir di MK pada hari-hari mendatang," ujar Prabowo melalui video yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2019).

Baca juga: KPU Serahkan 272 Kontainer Berisi Dokumen ke MK Terkait Sengketa Pilpres

"Saya mohon sami'na wato'na, percayalah pada pimpinan dan sungguh-sungguh kalau anda dukung Prabowo-Sandi, mohon tidak perlu hadir di sekitar MK," ucapnya.

Dalam video bedurasi sekitar lima menit itu, Prabowo menegaskan bahwa sejak awal telah memutuskan menempuh jalur hukum dalam menyikapi hasil pilpres 2019.

Kalaupun ada kegiatan dan acara pengungkapan pendapat di hadapan umum, kata Prabowo, harus tetap dilaksanakan dengan damai dan anti-kekerasan.

Kompas TV Mahkamah Konstitusi sudah meregistrasi permohonan gugatan perselisihan hasil pemilu presiden yang diajukan tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selanjutnya, salinan permohonan gugatan ini akan dikirimkan ke KPU sebagai termohon serta ke pihak terkait. Perkara yang diregistrasi adalah permohonan awal yang didaftarkan ke MK pada 24 Mei lalu. Sementara, perbaikan berkas gugatan yang diajukan tim hukum Prabowo-Sandiaga akan dijadikan sebagai lampiran permohonan. Salinan gugatan dikirim sekaligus undangan kepada tim hukum paslon 02 sebagai pemohon, KPU sebagai termohon, tim hukum paslon 01 sebagai pihak terkait, dan Bawaslu untuk hadir dalam pelaksanaan sidang pada hari Jumat, 14 Juni. #MK #SengketaMK #GugatanPilpres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com