Seperti pernah disampaikan AHY dalam bincang-bincang santai, Ibu Ani adalah sosok yang sangat hangat dan penuh perhatian. Bahkan, dalam perawatan sakitnya di Singapura, setiap AHY baru datang dari Jakarta, Ibu Ani selalu bertanya AHY datang dengan siapa saja. Bagaimana kabar mereka. Minta disampaikan salam ke mereka. Mohon maaf Ibu Ani tidak bisa menemui mereka karena sedang dalam perawatan.
Kala AHY sedang jauh karena mesti menjalankan tugasnya di partai, kadang Ibu Ani dan AHY melakukan video call. Lalu, Ibu Ani pun menyapa teman-teman yang sedang berada di sekeliling AHY dan memberikan semangat. Dalam sakit pun, kehangatan dan perhatian beliau tetap terasa.
Ibu Ani, seorang anak jenderal yang menikah dengan SBY, anak pensiunan letnan satu, dapat memosisikan dengan baik perannya sebagai seorang istri dan ibu. Menghargai dan menghormati suami, serta memberikan dukungan dalam setiap langkah yang ditempuh suaminya. Menyediakan rumah penuh dengan cinta, kasih sayang, kehangatan, dan perhatian untuk suami dan anak-anak tercinta. Suatu inspirasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya untuk perempuan Indonesia.
Ibu Ani mengemban peran domestiknya dengan luar biasa sebagai istri dan ibu, bukan menyurutkan langkahnya untuk berkarya bagi negeri ini.
Semasa hidupnya, Ibu Ani telah berusaha dan berjuang keras melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara serta masa depan negeri ini.
Karya beliau seperti lima pilar Indonesia, yaitu program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, dan Indonesia Peduli, hanyalah sebagian dari wujud implementasi gagasan dan hasil kerja keras bagi bangsa dan negaranya.
Program Indonesia Pintar, misalnya, yang digagas Ibu Ani bersama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), menggulirkan mobil pintar dan rumah pintar. Tercatat ada tujuh unit mobil pintar dengan koleksi mencapai 14,000 judul, 250 rumah pintar, dan 27 unit motor pintar di seluruh Indonesia saat pemerintahan periode pertama SBY. Jumlah ini terus bertambah ketika periode kedua SBY.
Pendirian rumah pintar dan mobil pintar, menurut Arief Rachman Hakim, pakar pendidikan, menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat di luar sekolah formal.
Fasilitas-fasilitas itu berfungsi sebagai tempat belajar dan perpustakaan untuk menumbuhkan minat baca. Ini salah satu bentuk kiprah nyata Ibu Ani dalam mendorong agar semua anak di Indonesia memiliki pendidikan bermutu.
Ibu Ani juga kerap menyampaikan pandangan-pandangannya tentang dunia pendidikan kepada Arief Rachman Hakim. Seperti dikutip salah satu media, Ibu Ani menekankan kalau urusan pembangunan pendidikan tak boleh hanya mengunggulkan otak. Tetapi, juga harus mengedepankan kepribadian yang unggul. Ini menunjukkan Ibu Ani memiliki visi yang jelas dan kepedulian terhadap dunia pendidikan di tanah air.
Karya lain yang digagas oleh Ibu Ani adalah ruang-ruang menyusui di ruang publik bagi ibu yang masih harus memberi air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayinya. Yenny Wahid, putri dari Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, menyampaikan kalau saat menjadi Ibu Negara, Ibu Ani memperjuangkan konsep dari UNICEF supaya menjadi kebijakan pemerintah. Yenny yang waktu itu menjadi staf khusus Presiden SBY, ikut bersama Ibu Ani memperjuangkannya.
Ibu Ani juga dikenal dengan kegemarannya akan fotografi. Bahkan, Darwis Triadi, fotografer terkenal Indonesia, mengamini bahwa Ibu Ani memiliki kepekaan yang luar biasa baik, meskipun Ibu Ani hanya belajar secara otodidak.
Bagi Darwis, Ibu Ani membawa spirit positif melalui jepretannya. Ibu Ani memotret dengan hatinya.
Ibu Ani dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam komunikasi dengan pengikutnya di Instagram, selalu memotivasi setiap anak bangsa untuk terus berkarya.
Khusus untuk kaum perempuan, Ibu Ani seringkali meyakinkan kalau mereka juga bisa berkontribusi luar biasa untuk masyarakat, bangsa, dan negara, dimanapun mereka berada. Tidak ada batas bagi siapa pun untuk berkarya untuk tanah air tercinta.
Inilah inspirasi kedua dari Ibu Ani. Siapapun bisa berkarya selama mau berusaha dan berjuang melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara serta masa depan negeri ini.
Khusus untuk kaum perempuan, perannya yang dominan di lingkup domestik atau rumah tangga, tidak menjadi penghalang untuk terus berkarya. Dan, Ibu Ani telah memberikan teladan dengan kiprah nyata sepanjang hayatnya.
Sebagai seseorang yang dibesarkan di keluarga prajurit, istri prajurit, dan ibu dari seorang prajurit TNI, Ani dibentuk dan terbentuk menjadi pribadi yang tegar dan pejuang keras. Karakter itu secara konsisten beliau tunjukkan hingga akhir hayatnya.
Ketika divonis mengidap kanker darah akut sekitar empat bulan lalu, Ibu Ani tidak mau menyerah begitu saja atas kondisi tersebut.
Ibu Ani seraya meneteskan air mata mengatakan, 'Saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah.' Ucapan Ibu Ani ini dituturkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono, ketika menyampaikan sambutan dari keluarga ketika pemakaman.