Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Tunjuk Komaruddin Hidayat Jadi Rektor UIII

Kompas.com - 04/06/2019, 15:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Siti Ruhaini berpendapat, penunjukkan Komaruddin Hidayat menjadi rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) oleh Presiden Joko Widodo sangat tepat.

"Alasan pertama, Prof Komaruddin sudah pernah menjadi rektor di UIN Jakarta dan sukses membawa universitas itu menjadi salah satu universitas Islam terbaik di Indonesia," ujar Siti kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).

Komaruddin merupakan rektor dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 2006-2010, kemudian dilanjutkan kembali tahun 2010-2015.

Baca juga: Jokowi Tunjuk Komaruddin Hidayat sebagai Rektor UIII

Kedua, Siti memandang bahwa pria kelahiran Magelang, 18 Oktober 1953 itu sangat produktif dalam pengembangan studi Islam di Indonesia.

Hingga saat ini, Komaruddin diketahui aktif menjadi tenaga pengajar di sejumlah perguruan tinggi. Selain itu, Komaruddin juga aktif menulis kolom di banyak media media massa dengan tema tantangan Islam pada era saat ini.

"Jadi, saya rasa, Presiden menunjuk beliau menjadi rektor UIII ini cukup beralasan," ujar Siti.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Komaruddin menjadi rektor UIII pada akhir Mei 2019 lalu.

Penunjukkan dilakukan melalui penerbitan surat Keputusan Presiden Nomor 37/M Tahun 2019 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia.

Penunjukkan ini dilakukan lantaran universitas tersebut belum mempunyai civitas akademika. Ke depan, setelah universitas itu berjalan, proses penunjukkan rektor akan diserahkan ke internal universitas.

Diketahui, pembangunan UIII diprakarsai Presiden Jokowi. Presiden sendiri pula yang melaksanakan groundbreaking pembangunan UIII di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, awal Juni 2018 lalu.

Harapannya, UIII akan menjadi pusat kajian, penelitian dan implementasi peradaban Islam wasathiyah atau Islam moderat, baik di Indonesia, maupun dunia.

Baca juga: Pembangunan Kampus UIII di Depok Dimulai Tahun Ini

"Sudah sewajarnya serta sepantasnya Indonesia menjadi rujukan kemajuan peradaban Islam dunia. Ya inilah nanti tempatnya," kata Presiden, saat peletakkan batu pertama.

Proyek pembangunan UIII akan menelan total biaya sebesar Rp 3,97 triliun. Proyek ini merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan direncanakan selesai pembangunannya selama empat tahun ke depan sejak peletakkan batu yang pertama.

Meski demikian, Presiden berharap tahun 2019 ini sudah ada bangunan yang berdiri dan dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, meskipun belum maksimal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com