JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus balik mudik libur Lebaran 2019 diprediksi akan terjadi antara tanggal 8 atau 9 Juni 2019.
Budi pun mengingatkan, lantaran rentang waktu arus balik tahun ini lebih sempit dibandingkan arus mudik (berangkat), pemudik diimbau merencanakan perjalanan dengan baik agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan pada waktu yang bersamaan.
"Jeda hari sisa cuti bersama dengan waktu masuk kerja karyawan setelah Lebaran sangat sempit. Untuk itu kami menyarankan kalau pulang itu sebaiknya tanggal 6,7 atau 10 Juni karena tanggal 8 dan 9 Juni itu akan puncak sekali," ujar Budi sebagaimana dikutip dari siaran pers, Selasa (4/6/2019).
Baca juga: Kemenhub Waspadai Tingginya Risiko Kecelakaan Lalu Lintas ke Daerah Wisata
"Bisa dibayangkan kepadatannya karena pada waktu arus mudik ada waktu 8 hari, sementara untuk arus baliknya hanya 4 atau 5 hari," lanjut dia.
Saat ini, Kemenhub sendiri masih berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri serta pihak terkait demi menyiapkan strategi penanganan pemudik yang akan kembali dari kampung halaman.
Salah satu skenario lalu lintas yang dipertimbangkan diterapkan saat arus balik yakni pemberlakukan one way di ruas tol tertentu, terutama di ruas tol yang volume kendaraannya tinggi.
Baca juga: Kemenhub Nilai Masyarakat Semakin Menyadari Pentingnya Keselamatan Saat Mudik
Salah satu ruas tol yang direncanakan untuk diberlakukan one way adalah Tol Palimanan dari KM 189 hingga KM 70, tepatnya di Gerbang Tol Cikampek Utama.
Selain itu, Kemenhub dan Korlantas juga akan mempertimbangkan pemberlakuan contra flow. Namun, belum diketahui di titik mana saja rekayasa lalu lintas tersebut akan dilaksanakan.