BOGOR, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memiliki kesan tersendiri terhadap sosok mantan Ibu Negara Kristiani Herrawati atau akrab disapa Ani Yudhoyono.
Menurut Hinca, almarhumah Ani Yudhoyono menyimbolkan perempuan Indonesia yang menunjukkan kekuatannya lewat kelemahlembutan dan sifat welas asih.
"Di mata saya, Ibu Ani Yudhoyono adalah sekuntum melati yang wanginya abadi. Simbol dari perempuan Indonesia yang menunjukkan kekuatannya lewat kelemah-lembutan dan sifat welas asih," ujar Hinca melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/6/2019).
Baca juga: Sekjen Demokrat: Pak SBY Masih Menangis Saat Bercerita Tentang Ibu Ani
Menurut Hinca, Ibu Ani sangat berperan dalam merajut persaudaraan dan kebangsaan selama 10 tahun masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jejak cintanya pada Indonesia, kata Hinca, sudah terlihat dari keluarganya yang berlatarbelakang tentara.
Ayahnya Ani, Letjen Sarwo Edhi Wibowo, adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus patriot Pancasila.
Baca juga: Puisi “Flamboyan” SBY untuk Sang Kekasih, Kristiani Herawati...
Jejak itu menjelma menjadi langkah besar ketika bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ibu Ani Yudhoyono adalah putri dan istri seorang tentara yang menjelma jadi ibu dari segala anak bangsa," kata Hinca.
"Beliau adalah pribadi unggul yang enggan untuk menonjolkan diri. Sosok ibu yang senantiasa hadir di tengah-tengah kita semua," tambah Hinca.
Hinca kemudian teringat pada masa-masa SBY menjadi presiden. Ketika itu bangsa Indonesia tengah membangun kembali kepercayaan dirinya.
Baca juga: Kisah Kasih SBY-Ani Yudhoyono: Saat Jantung Berdegup Kencang dan Pipi Merah Tersipu Malu...
Masa di mana kebangkitan kembali Indonesia dianggap sebagai sebuah keajaiban ekonomi. Selain itu, Indonesia juga sempat dilanda beberapa peristiwa bencana alam.
Di saat-saat itu, kehadiran Ani Yudhoyono menjadi inspirasi bagi Presiden SBY dan tidak pernah sekalipun pergi meninggalkan rakyatnya.
"Saya merasakan cinta Ibu Ani untuk bangsanya menjadi inspirasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau tidak sekalipun pernah absen untuk hadir di tengah-tengah kita," ujar Hinca.
Almarhumah Ani Yudhoyono tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019.
Jenazah Ani Yudhoyono kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu (2/6/2019).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.