Selain sifat-sifat itu, putri dari Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo ini juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan.
Hal ini juga diakui oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir melalui keterangan tertulis resmi dari Kemenristek Dikti.
Ani dikenal telah melahirkan berbagai gagasan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa melalui jalur pendidikan informal. Misalnya program Rumah Pintar, Mobil Pintar, Motor Pintar, bahkan Kapal Pintar yang tersebar di berbagai penjuru negeri.
Baca juga: Menristek Dikti: Ibu Ani Yudhoyono Peduli Kemajuan Pendidikan Indonesia
Hal lain yang banyak diakui oleh orang-orang di sekitar SBY dan Ani Yudhoyono, khususnya yang berada di ranah politik, Ani adalah sosok yang rajin mencatat berbagai hal terkait pekerjaan suaminya.
Misalnya, dalam kegiatan rapat pemerintahan, pertemuan penting, atau diskusi dengan masyarakat, Ani selalu mencatat poin penting pembicaraan dalam pertemuan. Catatan dibuat untuk menyempurnakan kerja sang suami apabila ada satu atau dua hal yang terlewat.
Salah satu yang menyebutkan ini adalah anggota DPR RI sekaligus politisi Partai Demokrat Roy Suryo, ketika wawancara dengan KompasTV, Minggu (2/6/2019) siang.
"Kalau rapat masih selalu ikut, untuk kemudian selalu mencatat apa yang disampaikan oleh Bapak. Dan Bapak kadang-kadang, 'Waktu pertemuan di anu isinya apa ya?' dan ibu melihat catatannya. Istilahnya, Ibu sendiri mengatakan ‘Saya ini sekretaris yang sangat khusus’," ujar Roy.
Kesan lain tentang sosok mendiang Ani Yudhoyono juga disampaikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelfa saat melayat ke rumah duka di Cikeas, Senin (2/6/2019).
Hamdan menyebut wanita yang 10 tahun menjadi ibu negara ini tidak pernah merasa lelah menjalankan segudang aktivitas dan mendampingi sang suami.
"Bu Ani sangat perhatian dengan (SBY), selalu menemani. Dalam keadaan apa pun, saya tidak pernah melihat Bu Ani lelah," kata Hamdan.
Diketahui, kegiatan terakhir Ani Yudhoyono sebelum dinyatakan mengidap kanker darah stadium lanjut adalah menemani sang suami dan anggota partai melakukan kampanye ke puluhan titik di Sumatera hingga ke Aceh.
Mengeluh ada yang tidak beres dengan tubuhnya, ia pun diperiksa dan dari sanalah diketahui ia mengidap penyakit mematikan, kanker.
Tak berselang lama, ia pun dibawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif di Noational University Hospital (NUH). Namun selama lebih dari 3 bulan berjuang melawan rasa sakit, Ani Yudhoyono akhirnya berpulang ke haribaan yang Maha Kuasa.
Baca juga: Dalam Keadaan Apapun, Saya Tidak Pernah Melihat Bu Ani Lelah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.