Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Figur Lengkap di Balik Nama Ani Yudhoyono

Kompas.com - 03/06/2019, 06:36 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Pribadi tangguh

Sosok lain yang melekat pada Ani adalah seorang perempuan tangguh. Latar belakangnya dinilai banyak berpengaruh dalam menentukan sikap dan kepribadiannya.

Ani merupakan putri Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, seorang perwira tinggi militer yang pernah menjabat sebagai Panglima RPKAD atau yang saat ini disebut Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ani kemudian menikah dengan SBY yang juga merupakan perwira militer.

Baca juga: Jane Salimar: Hari Ini Saya Ulang Tahun, Bu Ani Yudhoyono Selalu Ngucapin

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, latar belakang itu membuat Ani tak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Ani bahkan dinilai mampu mendidik kedua putranya dengan baik.

"Ibu Ani adalah wanita tangguh, cermin sosok wanita Indonesia. Sepak terjang Bu Ani mulai dari anak-anak, remaja hingga mendampingi Pak SBY dari prajurit sampai jadi presiden sarat pengalaman berharga, khususnya bagi wanita Indonesia," kata Bambang yang ditugaskan menjadi inspektur upacara militer di rumah duka Cikeas.

Hal itu rupanya diamini juga oleh SBY. Sebagai saksi hidup yang terus bersama Ani, SBY mengakui istrinya itu adalah pribadi yang tak mudah menyerah menghadapi masalah, termasuk saat berjuang melawan kanker ganas yang dideritanya selama 4 bulan terakhir.

Baca juga: Masyarakat Sampaikan Belasungkawa, SBY Tak Kuasa Menahan Tangis

Menurut SBY, pada 31 Mei 2019, kondisi Ani mulai menurun. Data medis menunjukkan angka yang menyatakan bahwa Ani tidak akan mampu bertahan dan tak lama lagi akan meninggal dunia.

Tetapi, menurut SBY, Ani ternyata mampu bertahan hingga 24 jam meski telah memasuki masa kritis. SBY mengatakan, wajah Ani menyiratkan adanya upaya yang keras untuk bertahan menghadapi penyakit.

"Petugas medis katakan dia tidak akan survive, akan passed away. Tapi Bu Ani bertahan 24 jam kemudian. Mereka katakan, she is so strong," kata SBY.

Pluralis yang penuh kebaikan

SBY mengatakan bahwa Ani adalah sosok yang mencintai kemajukan. Selayaknya seorang Ibu Negara, Ani begitu menyayangi rakyat Indonesia yang beragam dan kaya akan perbedaan.

"Saya sebagai saksi, Bu Ani sangat sayang pada rakyat Indonesia, siapapun, apapun identitasnya, apapun agamanya, apapun etnisnya, dari daerah mana atau aliran politiknya," ujar SBY di rumah duka.

Menurut SBY, Ani meneteskan air mata saat mengetahui orang dari berbagai latar belakang ikut mendoakannya. Doa dari beragam orang disebut membantu Ani Yudhoyono yang tengah berjuang melawan kanker ganas.

Baca juga: Kata Budi Waseso, Kesetiaan Ani Yudhoyono Mendampingi SBY Merupakan Teladan yang Harus Ditiru

SBY mengetahui sendiri bahwa selama sekitar 4 bulan Ani Yudhoyono menjalani perawatan, doa-doa selalu digaungkan di berbagai tempat ibadah mulai dari Masjid, Gereja, Kelenteng ataupun Wihara.

Budayawan Jaya Suprana mengatakan, kebaikan adalah salah satu warisan yang ditinggalkan oleh Ani Yudhoyono semasa hidup.

"Beliau sangat peduli, turun tangan dalam membantu kami dalam melakukan kegiatan kemanusiaan, maupun kebudayaan. Itu adalah warisan yang sangat kita perlu perhatikan," kata Jaya Suprana.

Baca juga: SBY: Saya Cium Keningnya, Saya Ucapkan Selamat Jalan Istri Tercinta...

Jaya mengatakan, wafatnya Ani adalah momentum bagi Bangsa Indonesia untuk ikut mewariskan sifat kebaikan yang ditunjukkan Ani semasa hidup.

Menurut Jaya, momentum ini seharusnya menyadarkan masyarakat untuk berhenti saling membenci dan saling bermusuhan. Apalagi, Ani wafat di penghujung bulan Ramadhan yang seharusnya penuh dengan kebaikan.

Ani Yudhoyono yang hobi dengan dunia fotografi itu memang memiliki beragam figur yang akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia. Seperti kata Bambang Soesatyo, nama Ani akan terukir dalam tinta sejarah.

"Selamat jalan Ibunda ku, nama mu akan terukir dalam sejarah. Kami akan mengenangnu lewat foto-foto karyamu yang luar biasa itu," kata Bambang di bawah tenda putih di depan pendopo Cikeas.

Kompas TV Jenazah Ibu Negara 2004-2014 Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6) sekitar pukul 14.20 WIB. Selanjutnya Ani Yudhoyono dimakamkan di Blok M 129, TMP Kalibata.Berikut prosesi upacara militer pemakaman Ani Yudhoyono. #PemakamanAniYudhoyono #AniYudhoyono #AniDimakamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com