JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, meninggalnya Ani Yudhoyono membuat bangsa Indonesia kehilangan salah seorang tokoh wanita terbaik.
Kepala Negara menyampaikan hal tersebut saat berpidato pada upacara pemakaman istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019) sore.
"Kita bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang tokoh wanita indonesia terbaik," kata Presiden.
Baca juga: Masyarakat Antre di Luar TMP Kalibata Untuk Ikuti Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono
Almarhumah, kata Jokowi, adalah seorang Ibu Negara yang penuh kasih sayang, pejuang kemanusiaan yang tulus, dan ibu dari sebuah keluarga panutan yang senantiasa memberi inspirasi dan teladan.
"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka. Melewati hari-hari yang tidak mudah dalam mendampingi Bapak SBY dalam membangun bangsa negara yang kita cintai. Ibu Kristiani Herawati Yudhoyono sepanjang hayatnya mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan," tutur Jokowi.
Presiden menuturkan, almarhumah aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan menyejahterakan keluarga terutama kaum perempuan dan anak-anak.
Ani, kata Jokowi, juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya dan meningkatkan rasa kepedulian masyarakat di daerah-daerah bencana dan daerah konflik dan perbatasan.
"Atas jasa dan pengabdiannya yang besar terhadap bangsa dan negara, pemerintah pada tahun 2011 menganugrahkan bintang mahaputra adi pradana kepada almarhumah," kata Jokowi.
Presiden kemudian mengajak rakyat indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan tinggi di atas dharma bakti almarhumah kepada bangsa dan negara.
Baca juga: Menuju Lokasi Pemakaman Ani Yudhoyono, SBY Digandeng Dua Cucunya
"Saya ajak seluruh rakyat indonesia untuk mendoakan almarhumah. Semoga almarhumah diterima, diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Jokowi.
Ani Yudhoyono wafat pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat di National University Hospital Singapura. Ani wafat setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019) lalu.
Putri dari mantan Pangdam Cenderawasih Saro Edhie Wibowo itu divonis mengidap kanker darah empat bulan lalu.
Sejak itu, dia menjalani perawatan di Singapura. Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari. Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU hingga dinyatakan meninggal dunia.