Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna di Balik Ketupat yang Berbentuk Persegi Empat...

Kompas.com - 01/06/2019, 18:52 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu hidangan yang ada di meja makan saat Lebaran adalah ketupat atau kupat. Makanan ini biasanya dikonsumsi dengan cara dipadukan bersama makanan lain, terutama sayuran berkuah.

Kombinasi kedua makanan ini tersebut memiliki cita rasa tersendiri.

Selain memiliki rasa yang enak dan banyak "digandrungi" pecinta kuliner saat Lebaran, ada makna tersendiri mengenai ketupat, baik itu bentuk ataupun penyebutannya.

Sejarawan dari Universitas Padjajaran Bandung, Fadly Rahman, mengungkapkan bahwa pada dasarya bentuk ketupat yang persegi empat dikaitkan pada bahasa Austronesia.

"Kupat kalau dalam bahasa Austronesia turunan dari kata 'epat' yang artinya empat. Kalau kita melihat ketupat, bentuknya persegi dan memiliki empat sudut," kata Fadly saat dihubungi Kompas.com pada 30 Mei 2019.

Baca juga: Tuntutan Batin hingga Kembali ke Udik, Beragam Makna Mudik Lebaran

Kalau diperhatikan secara saksama, kebanyakan ketupat memang memiliki bentuk persegi empat. Walaupun, banyak juga yang dimodifikasi dengan bentuk lain.

Empat sisi dari ketupat ini ternyata juga memiliki makna lain. Menurut Fadly, ada pendapat yang mengatakan bahwa empat sudut berhubungan dengan empat penjuru masa angin. Namun, pendapat ini mengacu pada pra-Islam.

Pada masa Islam, Sunan Kalijaga memberikan sentuhan makna lain. Empat sisi ketupat direpresentasikan dengan Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan. Semua ini berhubungan dengan sikap manusia.

Lebaran berarti pintu ampun yang dibuka lebar terhadap kesalahan orang lain. Luberan berarti melimpahi, memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.

Leburan berarti melebur dosa yang dilalui selama satu tahun. Adapun, Laburan yakni menyucikan diri, putih kembali layaknya bayi.

Baca juga: Sejarah dan Tradisi Makan Ketupat Saat Lebaran...

Penggunaan janur

Ketupat adalah salah satu hidangan khas Lebaran di IndonesiaShutterstock Ketupat adalah salah satu hidangan khas Lebaran di Indonesia
Meski lekat dengan Lebaran, keberadaan ketupat sebenarnya sudah ada jauh sebelum masa penyebaran agama Islam di nusantara.

Ini karena nyiur (daun kelapa yang merupakan bahan janur) dan beras sebagai sumber daya alam sudah dimanfaatkan sebagai makanan masyarakat nusantara di zaman Hindu Buddha.

Maka dari itu, ketupat sebagai simbol untuk mewujudkan rasa syukur terhadap hasil panen yang telah dilakukan sebelumnya. Namun, biasanya masyarakat pada masa itu menggunakan warna janur yang tak sembarangan.

"Masyarakat agraria terutama pesisir menggunakan janur yang berwarna kuning kehijauan," ucap Fadly.

Fadly menambahkan bahwa warna kuning kehijauan memiliki makna sebagai meminta perlindungan Tuhan kepada umat (masa sebelum Islam). Sampai sekarang pemilihan warna janur masih berlaku, walaupun tak harus sama persis.

Adapun, sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rojil mengatakan bahwa janur juga sering dihubungkan dengan bahasa Arab terutama ja'nur.

"Kalo janur seingat saya dulu mengaji berasal dari bahasa Arab 'ja'anur' yang berarti datangnya cahaya. Janur juga diartikan sejatinya nur (cahaya). Sementara segi empat dikaitkan simbol yang mirip bentuk hati," kata Rojil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/5/2019)

Jika ditarik garis lurus, orang Jawa yang sering menghubungkan dengan istilah"otak-atik gathuk" berhasil menerjemahkan filosofi tersebut.

Pemaknaan ketupat dengan ditutup janur ibarat hati yang dibungkus oleh cahaya sejati. Artinya, hati yang dibungkus dengan cahaya selalu bersih apalagi ketika momen Lebaran datang maka hati harus selalu suci.

Selain menggunakan ketupat dan janur, ternyata ada opsi lain untuk menggantikan ketupat saat Lebaran.

"Kalau saat ini bisa saja diganti lontong (daun pisang), tapi kalo lontong kan mudah ditemukan sehari-hari tak sebagai wujud bertemunya budaya seperi ketupat," ucap Rojil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com