SINGAPURA, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang warga negara Indonesia mengantre untuk melayat Ibu Negara 2004-2014, Ani Yudhoyono, di KBRI Singapura, Sabtu (1/6/2019).
Almarhumah disemayamkan di KBRI sebelum dibawa kembali ke Tanah Air, Sabtu malam.
"Hati saya terpanggil, saya sedih," kata WNI yang tinggal di Singapura, Ratna, seperti dikutip Antara.
Meskipun tidak mengenal Ani Yudhoyono secara langsung, ia merasa seperti bersaudara.
Kebaikan Ani dan kesetiaannya mendampingi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspirasi.
"Apa yang mau dikatakan," katanya sambil mengelap air mata menggunakan kerudung.
Mata perempuan bersuamikan warga negara Singapura itu sembab.
Sama dengan Ratna, WNI bernama Ulfa juga merasa sedih dengan meninggalnya Ani Yudhoyono.
"Bagaimana ya, saya rutin mengikuti cerita Bu Ani di instagram, sudah merasa sangat kenal," kata dia.
Politisi asal Kota Batam, Helmi juga dalam barisan warga yang mengantre untuk melayat.
"Kita kehilangan ibu negara yang sangat dekat dengan rakyat, seseorang yang sangat menginspirasi," kata dia.
Ia berharap dapat memberikan penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono.
Ibu Ani tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019.
Jenazah Ani Yudhoyono tengah disemayamkan di Kedutaan Besar RI di Singapura.
Rencananya, pada Sabtu malam, jenazah akan diterbangkan dari Singapura menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules.
Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan.
Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu sore
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.