Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Makanan Pedas dan Bersantan, Ini Tips-tips Mudik dari Kemenkes

Kompas.com - 29/05/2019, 14:12 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Segala sesuatu yang berkaitan dengan mudik pastinya harus disiapkan dengan baik. Terlebih, perjalanan yang Anda tempuh membutuhkan waktu tak sebentar.

Menggunakan kendaraan pribadi membuat pemudik harus memastikan kondisi kendaraan, serta memperhatikan kesehatan pengemudi dan penumpang.

Kementerian Kesehatan memberikan beberapa tips bagi para pemudik. Salah satunya menghindari makanan pedas dan bersantan.

Dilansir dari situs resmi Kemenkes, sebaiknya para pemudik menjaga asupan makanan agar terhindar dari berbagai penyakit.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo mengatakan, pengemudi sebaiknya memperbanyak makan buah-buahan, seperti mangga, pisang, jeruk, apel, dan lainnya.

Selain itu, mengurangi makanan tinggi kalori dan lemak juga dianjurkan, supaya stamina selama berkendara tetap terjaga.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama pemerintah berpartisipasi dan mendukung kelancaran mudik pada tahun ini. Bersama-sama memperhatikan keselamatan masing-masing. Pesan saya, bagi para pemudik, pengemudi, dan masyarakat umum, agar dapat mudik sehat, aman dan selamat," kata Bambang di Jakarta, Kamis (23/5/2019) lalu.

Baca juga: [VIDEO] Tips Mudik, Berkendara Menggunakan Mobil Pribadi

Istirahat cukup

Menghentikan perjalanan sejenak untuk beristirahat sebentar atau tidur minimal 15-30 menit sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Jalur mudik yang padat membuat kelelahan fisik dan mental juga akan dialami pemudik. Oleh karena itu, jangan sampai memaksa diri untuk terus melakukan perjalanan, apalagi dalam kondisi lelah dan mengantuk.

Setelah menempuh empat jam perjalanan, sebaiknya pengemudi menyempatkan waktu untuk istirahat. Sebab, setelah mengemudi lebih dari empat jam, tubuh akan mengalami penurunan kesigapan dan merespons sesuatu, sehingga rawan menyebabkan kecelakaan.

Masyarakat dapat beristirahat sejenak di rest area atau tempat istirahat lain. Jika dalam perjalanan merasa sakit, pemudik dapat mengunjungi pos kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan dari petugas medis.

Seperti diketahui, pemerintah telah menyiapkan 6.047 fasilitas layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik.

Baca juga: Jika Kesulitan Cari Tiket Kereta untuk Mudik Lebaran, Ini Tips PT KAI

Tips

Kemenkes memberikan 15 tips mudik yang dapat diterapkan oleh masyarakat sebagai berikut:

  1. Menyiapkan fisik yang sehat.
  2. Memeriksa kelayakan kendaraan pribadi.
  3. Tidak meminum obat-obatan atau minuman yang menyebabkan kantuk.
  4. Disiplin dan mematuhi rambu lalu lintas.
  5. Jangan memaksakan diri meneruskan perjalanan jika mengantuk.
  6. Mengendalikan kecepatan kendaraan terutama di jalanan rusak, bergelombang, hujan, dan cuaca buruk.
  7. Beristirahat selama 15 menit setelah 4 jam melakukan perjalanan. Pemudik motor dapat beristirahat setiap 2 jam.
  8. Kendaraan tidak melebihi muatan yang layak.
  9. Menggunakan masker dan melindungi diri dari polusi udara.
  10. Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat.
  11. Jangan memakan atau meminum pemberian orang tak dikenal.
  12. Mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir sebelum dan sesudah makan.
  13. Membuang sampah pada tempatnya.
  14. Jangan buang air kecil atau besar sembarangan, usahakan gunakan toilet yang tersedia.
  15. Jika merasa sakit, datang ke pos kesehatan terdekat,

Simak juga tips berkendara dalam video ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com