Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Tak Ingin Kerusuhan 22 Mei Terulang Lagi

Kompas.com - 27/05/2019, 18:49 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam berharap aksi kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Jakarta pada 21-22 Mei 2019, tak terulang lagi.

Oleh karena itu, Anam menegaskan pentingnya penanganan dan evaluasi bersama atas peristiwa kerusuhan tersebut.

"Kami berharap supaya kita menemukan sesuatu yang komprehensif tidak hanya bentuk kekerasan tanggal 21 dan 22, tapi termasuk di dalamnya soal kebijakan. Jadi ada pencegahan agar tidak terulang kembali," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Baca juga: Ini Tiga Kelompok Penunggang Gelap Aksi 22 Mei yang Berhasil Diungkap Polri

Menurut dia, evaluasi atas peristiwa itu salah satunya menyangkut sejumlah kebijakan seperti perbaikan penyelenggaraan pemilu hingga penanganan kerusuhan oleh aparat.

"Perlu perbaikan kebijakan agar kebijakan yang buruk tidak digunakan kembali. Kalau misalnya kebijakan buruk seperti dalam laporan kami, soal penyelenggaraan pemilu memang ada sesuatu yang harus diperbaiki. Dalam konteks kekerasan ada perilaku yang kasat mata dilihat ada korban," kata dia.

Ia juga menekankan, pada dasarnya siapa saja yang terindikasi melakukan perbuatan melawan hukum saat kerusuhan, patut ditindak tegas.

"Siapa pun yang menggunakan kekerasan ya harus ditindak. Siapa pun yang menggunakan ujaran kebencian untuk melakukan provokasi juga harus ditindak, tapi juga misalnya siapa pun yang menggunakan kewenangan secara berlebihan juga harus ditindak," kata dia.

Baca juga: Menurut Menlu, seperti Ini Internasional Memandang Rusuh 22 Mei

Komnas HAM saat ini sedang membentuk tim dengan mengajak sejumlah tokoh yang memiliki kapabilitas, baik di bidang HAM, keagamaan hingga hoaks dan ujaran kebencian.

Hal ini dinilainya untuk mendapatkan pemahaman utuh terkait aksi kerusuhan dan menyusun langkah strategis guna mencegah aksi itu terulang.

"Kenapa kami akan mengajak ahli? Karena kami ingin mengangkat isu ini menjadi isu yang tidak hanya untuk saat ini diselesaikan, tapi juga menerobos pada relung-relung perbaikan yang sangat signifikan. Kami ingin melihat konteks yang luas," kata dia.

Baca juga: Usai Kerusuhan 22 Mei, Pemerintah Blokir 2.184 Akun Penyebar Hoaks

Anam juga mempersilakan instansi terkait, masyarakat sipil hingga keluarga korban untuk memberikan informasi-informasi valid terkait kerusuhan tersebut.

"Nah kami berharap dengan kerja sama ini kita bisa mengungkapkan secara komprehensif. Oleh karena itu penting bagi kita semua untuk menunjukkan ayo kita dukung upaya ini agar tidak terulang kembali," ujar Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com