KOMPAS.com - Mudik menjadi suatu kebiasaan ketika Hari Lebaran akan tiba. Berbagai moda transportasi dipilih para perantau untuk mengantarkannya pulang ke kampung halaman tercinta.
Tak dapat dipungkiri, moda transportasi darat seperti bus dan mobil pribadi, saat ini masih menjadi favorit pemudik.
Menyambut hal itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 6.047 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di sepanjang jalur mudik.
Jumlah fasyankes tersebut terdiri dari 923 pos kesehatan, 4.210 Puskesmas, 375 RS di sekitar jalur pantai utara Jawa, 144 rumah sakit rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 public safety center (PSC) 119.
"Pos kesehatan akan siap pada H-7 Lebaran dan H+7 Lebaran. Kalau untuk rumah sakit, puskesmas, KKP, dan PSC 119 setiap saat karena bagian dari pelayanan rutin sehari-hari, " kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/5/2019) sore.
Baca juga: Mulai Besok, PT KAI Sediakan Sahur dan Buka Puasa Gratis untuk Penumpang
Bambang menjelaskan, fokus utama mudik tahun ini adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, khususnya bagi pengemudi angkutan umum dengan jarak tempuh lebih dari empat jam atau dengan rute padat dan sering, seperti pengemudi bus AKAP dan AKDP, serta pengganti pengemudi dalam satu armada.
"Pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi penting untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran," ujar dia.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah, alkohol dalam darah melalui pernapasan, kadar amphetamine dalam urine dan kadar gula darah.
Bambang menegaskan, pihak manajemen PO bus dan pengemudi harus memperhatikan kesehatan fisik dan mental, serta menanamkan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (P3K).
"Menempuh perjalanan jauh, bisa jadi tak sesuai dengan rencana awal jadwal perjalanan yang diperkirakan sebelumnya," ujar dia.
Baca juga: 6 Keuntungan Mudik dengan Transportasi Umum Selain Pesawat
Tak jarang ditemui kemacetan lalu lintas dan terjadinya kecelakaan yang membuat perjalanan menjadi terhambat berjam-jam dari semestinya. Namun, dengan kesehatan fisik dan mental yang prima, pengemudi akan tetap awas dan terkendali.
Pos kesehatan yang disediakan memberikan fasilitas pengobatan umum, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan kegawatdaruratan, dan pelayanan transportasi rujukan medis yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.