Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Klaim Raih Peningkatan Suara Terbanyak di Pileg 2019

Kompas.com - 25/05/2019, 20:43 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski bukan peraih suara terbanyak, namun Partai NasDem mengklaim menjadi pemenang sebenarnya dalam Pemilu Legislatif 2019. Alasannya, Partai NasDem mencatat kenaikan perolehan suara dan kursi DPR RI paling tinggi pada Pileg ini.

Ketua DPP Partai NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya mengatakan, dari sembilan partai politik yang dinyatakan lolos ke DPR oleh KPU, Partai NasDem mencatat kenaikan suara tertinggi menjadi 9,05 persen dari sebelumnya 6,72%. Berarti ada kenaikan 2,33 persen.

"Ini merupakan kenaikan terbesar dibanding perolehan suara delapan parpol lain yang lolos parliamentary threshold," kata Willy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/5/2019).

Baca juga: Partai Nasdem Ajukan 33 Gugatan ke MK

PDI-P dan Partai Gerindra yang semula diprediksi akan mencatat kenaikan suara signifikan akibat adanya efek ekor jas dari pencalonan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, justru suaranya hanya naik tipis.

PDI-P mencatat kenaikan 0,38 persen. Pada Pileg 2014 partai banteng mendapat suara sebesar 18,95 persen, sementara pada pileg kali ini naik tipis menjadi 19,33 persen.

Sedangkan Gerindra mencatat kenaikan sebesar 0,76 persen. Pada Pileg 2019 suara Gerindra menjadi 12,57, sementara Pileg 2014 sebesar 11,81 persen.

Baca juga: Suara Partai Pemilu 2019: Nasdem Melonjak Tinggi, Hanura Terjun Bebas

Pada konversi perolehan suara menjadi kursi DPR RI, kata Willy, Partai NasDem mencatat penambahan kursi DPR RI terbanyak sebesar 23 kursi sehingga menjadi 59 kursi.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Willy Aditya, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Willy Aditya, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).

Sedangkan PDI-P sebagai pengoleksi suara dan kursi terbanyak hasil Pileg 2019, mencatat penambahan sebanyak 19 kursi menjadi 128 kursi.

Adapun Gerindra mencatat penambahan kursi DPR RI sebanyak 5 kursi dari 73 kursi DPR RI hasil Pileg 2014 menjadi 78 kursi hasil Pileg 2019. Sebaliknya, Golkar mencatat penurunan enam kursi DPR RI dari 91 kursi pada 2014 menjadi 85 kursi pada Pileg 2019.

Baca juga: Seperti Golkar dan PKB, Partai Nasdem Juga Siapkan Calon Ketua MPR

"Walau semua ini masih sementara, tetapi kira-kira komposisi parlemen hasil Pemilu 2019 seperti itu," kata Willy yang juga lolos ke Senayan hasil Pileg 2019.

Willy menilai kenaikan suara Nasdem ini disebabkan sejumlah hal. Pertama, NasDem merekrut caleg tanpa mahar politik. Sikap politik NasDem tersebut dinilai menarik simpati dan kepercayaan dari masyarakat.

"Pengalaman langsung itu tentu menimbulkan kepercayaan. NasDem berterima kasih atas kepercayaan itu dan menjaga serta merawat kepercayaan tersebut," kata Willy.

Baca juga: Sekjen Nasdem Klaim Partainya Alami Kenaikan Suara Terbesar dalam Pileg 2019

Faktor lain, lanjut Willy, adalah pemilihan dan penempatan caleg yang benar-benar memilliki kapasitas serta dekat dengan masyarakat. Kedekatan caleg dengan konstituen menimbulkan kepercayaan terhadap para caleg NasDem tersebut.

"Faktor ketiga, adalah totalitas Ketua Umum NasDem Pak Surya Paloh dan segenap caleg serta kader NasDem dalam mengkampanyekan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pasangan capres-cawapres yang diusung NasDem," kata Willy.

Baca juga: Sekjen Nasdem Imbau Kader Kawal Rekapitulasi hingga Penetapan Pemilu dengan Damai

Willy mengatakan, publik tentu masih ingat apa yang disampaikan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di berbagai tempat selama masa kampanye bahwa kemenangan NasDem penting. Tetapi kemenangan itu tidak ada artinya jika Presidennya bukan Jokowi.

Bagi Willy, itu merupakan sikap totalitas Ketua Umum NasDem dalam memperjuangkan Jokowi menjadi Presiden periode kedua dan NasDem bersyukur bahwa Jokowi-Ma’ruf Amin terpilih kembali sebagaimana keputusan KPU.

"Apa yang diharapkan Ketua Umum Surya Paloh menjadi kenyataan yakni NasDem menang dan Jokowi terpilih lagi," kata Willy.

Kompas TV Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Rabu (24/4). Pertemuan terjadi saat Zulkifli menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Ini adalah pertemuan pertama salah satu ketua umum partai politik pendukung calon presiden Prabowo Subianto dengan Joko Widodo. Setelah pelantikan, Zulkifli melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dalam pemilu lalu, PAN adalah partai pendukung pasangan 02 Prabowo-Sandiaga, sementara Nasdem dan PDI-P mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. #PresidenJokowi #ZulkifliHasan #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com