JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mendalami video viral di media sosial terkait kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian. Video itu diduga terkait kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Dalam video tersebut tampak seseorang yang diduga laki-laki diseret, dan dipukuli oleh sejumlah orang yang terlihat berseragam.
"Beberapa video foto yang viral di media sosial saya sudah sampaikan tadi pagi koordinasi langsung dengan Direktorat Siber untuk meneliti kembali video tersebut termasuk ada beberapa narasi yang sifatnya perlu kita klarifikasi lagi," kata Dedi.
Dari video yang terlihat, kejadian terekam di dekat sebuah masjid di tengah permukiman padat penduduk.
Baca juga: Menperin Sebut Iklim Investasi Tak Terganggu Kerusuhan 22 Mei
Dedi pun belum dapat memastikan di mana dan kapan peristiwa tersebut terjadi. Menurutnya, perlu ada pembuktian secara ilmiah untuk memastikan lebih lanjut peristiwa yang terekam.
"Makanya kami belum berani memastikan bahwa video itu kapan kejadian yang sebenarnya, kapan kejadiannya, di mana, kemudian siapa yang terlibat dalam video tersebut," ujarnya.
"Itu perlu klarifikasi dulu, Direktorat Bareskrim Siber, nanti akan menganalisa," sambung dia.