Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Ketua MPR Minta Pemerintah Selesaikan Kerusuhan dengan Damai

Kompas.com - 22/05/2019, 14:44 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan meminta pemerintah bisa segera menyelesaikan kerusuhan yang muncul pasca pengumuman hasil pilpres oleh KPU.

Namun, ia menekankan bahwa penyelesaian kerusuhan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang damai.

"Demokrasi itu memang memerlukan kesabaran, bahkan ekstra kesabaran. Oleh karena itu, saya mengajak pemerintah untuk bisa menyelesaikan dengan damai," kata Zulkifli usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019).

Baca juga: Demo Penolakan Hasil Pilpres Berujung Rusuh, Ini Komentar BPN Prabowo-Sandiaga

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kerusuhan yang terjadi. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini, ia berharap masyarakat bisa menahan diri.

Zulkifli menegaskan, bagi pihak-pihak yang keberatan dengan hasil pemilu bisa menggugat lewat jalur Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: Cegah Massa Rusuh, TNI Bantu Pengamanan di Polsek Gambir

 

"Di bulan yang harusnya saling menyayangi, saling mencintai dan saling memberi, kita selesaikan persoalan-persoalan kita dengan cara-cara yang damai, dengan dialog, menahan diri," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga menyampaikan duka cita bagi korban meninggal dunia dan luka-luka akibat kerusuhan.

Kompas TV Aparat kepolisian terus berjaga di sekitar Tanah Abang, tetapi suasananya jauh lebih kondusif dibandingkan sebelumnya, Rabu (22/5) sekitar pukul 04.05 WIB. Tidak ada bunyi tembakan peringatan atau lemparan batu dari pengunjuk rasa, tapi masih terdapat kepulan asap yang diduga berasal dari pengunjuk rasa. Meski demikian, terlihat dalam visual yang diambil oleh Juru Kamera KompasTV, massa di sekitar Tanah Abang mencoba menyulutkan petasan. #DemoBawaslu #TanahAbangMencekam #RicuhBawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com