Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com — Kericuhan oleh sekelompok orang yang melakukan unjuk rasa setelah pengumuman hasil Pilpres 2019, Selasa (21/5/2019) di Jakarta, mendapatkan perhatian masyarakat.
Massa melakukan aksi anarkistis dengan melemparkan bom molotov, petasan, dan membakar belasan kendaraan.
Awalnya, aksi unjuk rasa dilakukan secara damai dan sempat usai. Namun, saat malam tiba, massa yang berbeda terus berdatangan dan bergerak ke berbagai tempat.
Sebelas orang yang diduga menjadi provokator telah diamankan oleh petugas kepolisian.
Terkait petugas kepolisian, di media sosial tersebar informasi bahwa ada beberapa petugas Brimob Mabes Polri yang didatangkan dari China.
Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal membantah informasi yang muncul ini.
Media sosial seperti Twitter dan Facebook diramaikan dengan kabar adanya polisi China yang mengamankan aksi demonstrasi. Saat demonstrasi berubah menjadi kerusuhan, para polisi itu dituding melakukan penembakan di tempat ibadah.
Beberapa akun mengunggah foto tiga petugas Brimob berpakaian hitam, memakai helm, dan membawa senjata tajam.
Informasi bohong ini juga turut disebarkan melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Berikut tangkapan layarnya:
"pantes mesjid ditembakin ternyata pilisinya cina yg bagian nembakin dengan tega membabi buta," tulis keterangan yang ada.
"Brimobnya keren cuyy...
Lokal pa import nih...
Coba perhatikan mata warna kulit & rambutnya...
Percayakah Anda bahwa mereka Brimob Lokal...??...," tulis keterangan lain.
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menegaskan, tak ada petugas Brimob dari negara lain yang turut menjaga keamanan aksi demonstrasi kemarin.
"Tidak ada, kami bantah. Murni bahwa (petugas kepolisian) itu adalah personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal di Jakarta, Rabu (22/5/2019) siang.
Menurut dia, foto-foto tersebut sengaja disebarkan untuk mendiskreditkan Polri.
Iqbal juga membantah adanya penembakan di masjid-masjid yang dilakukan oleh petugas.
"Saya bantah bahwa Brimob tidak pernah menyerang masjid. Teman kami, rekan kami, TNI juga tidak pernah menyerang masjid, diviralkan menyerang masjid," ujar Iqbal.
Polri terus memantau akun-akun yang menyebarkan informasi hoaks di media sosial.
Baca: Polri: Brimob Tidak Pernah Serang Masjid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.