Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ditjen PSP Kementan Beberkan Capainnya Hingga Kuartal I 2019

Kompas.com - 22/05/2019, 03:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Selama tahun 2015 hingga April 2019, banyak program yang dijalankan Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).

Semuanya difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor komoditas pertanian, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Adapun program yang dijalankan diantaranya Pengembangan dan Pengelolaan Air Irigasi, Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa, cetak sawah, pupuk subsidi, dan Asuransi Pertanian.

Nah, program atau kegiatan yang telah dilaksanakan Ditjen PSP itu pun cenderung memberikan dampak pada peningkatan produktivitas dan peningkatan indeks pertanaman (IP).

"Ujung dari peningkatan IP diharapkan mampu meningkatkan pula pendapatan dan kesejahteraan bagi petani," ujar Direktur Jenderal PSP Kementan, Sarwo Edhy di Kantor Ditjen PSP Kementan, Selasa (21/5/2019).

Untuk menyukseskan program di 4 sub sektor komoditas tersebut, kata Edhy, pihaknya pun memberikan dukungan.

Dukungan tersebut antara lain yakni berupa pengembangan dan pengelolaan air secara efektif dan efisien untuk kegiatan pertanian berkelanjutan, pengembangan sistem pembiayaan usaha pertanian yang fleksibel dan sederhana.

"Selain itu, Ditjen PSP juga mendukung pengembangan sistem mekanisasi pertanian melalui kebijakan pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan arah pembangunan pertanian. Kemudian pengembangan pemanfaatan lahan rawa melalui kegiatan optimasi lahan rawa dan rawa pasang surut," tutur Sarwo Edhy.

Dalam Pengembangan dan Pengelolaan Air Irigasi, Ditjen PSP melakukan rehabilitasi jaringan irigasi, irigasi perpompaan serta pengembangan embung, dam parit atau long storage.

Makanya dalam kurun waktu 2015 – 2019  telah terbangun jaringan irigasi yang dapat mengairi lahan sawah seluas 3,129 juta hektar (ha),—angka realisasi per April 2019.

Hal itu berimbas pada meningkatkan IP sebesar 0,5 dari kondisi awal, sehingga berdampak pada peningkatan produksi sebanyak 8,21 juta ton. 

Tak cuma itu, sesuai keterangan tertulis yang Kompas.com terima, kegiatan atau dukungan Ditjen PSP ini juga mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton.

"Sehingga total produksi padi selama 5 tahun pada area yang terdampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi mencapai 24,37 juta ton," jelasnya.

Capaian irigasi

Perlu diketahui, irigasi perpompaan telah ditingkatkan selama 3 tahun terakhir (2016 – 2019). Total kegiatan irigasi perpompaan selama 3 tahun sebanyak 2.358 unit.

Dengan estimasi luas layanan per unit seluas 20 ha maka luas areal yang dapat diairi saat musim kemarau seluas 47,16 ribu hektar.

"Jika berdampak pada penambahan IP 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 29,780 ha, dan penambahan produksi 154,850 ton," kata Sarwo Edhy.

Adapun untuk mendukung komoditas hortikultura dan perkebunan telah dibangun irigasi perpompaan sebanyak 429 unit. Dengan estimasi per unit seluas 10 ha, maka luas areal yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 4.290 ha.

Sedangkan buat mendukung komoditas peternakan dab populasi ternak ruminansia, irigasi perpompaan yang telah dibangun sebanyak 322 unit. Dengan estimasi 1 unit perpompaan dapat melayani kebutuhan air 10 ekor ternak maka terdapat 3.220 ekor ternak yang terjamin ketersediaan air minum dan sanitasi kandang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com