Sementara itu, bangunan embung yang telah terbangun sebanyak 2.962 unit dengan estimasi luas layanan dari embung, dam parit, long storage seluas 25 ha. Maka potensi akan mampu memberikan dampak pertanaman seluas 73,850 ha.
"Bila dapat memberikan dampak pada kenaikan IP 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 36,930 ha, dan penambahan produksi 384,020 ton," ungkapnya.
Adapun untuk mendukung hortikultura dan perkebunan pengembangan embung yang dilakukan sebanyak 39 unit. Dengan estimasi 10 haper unit, maka luas areal yang dapat pelayanan air di musim kemarau 390 ha.
Sedangkan pengembangan embung buat mendukung peternakan sebanyak 5 unit dengan estimasi per unit 10 Ha. Maka luas areal Hijauan Makanan Ternak dapat di airi sebanyak 50 Ha.
Untuk bantuan alat pertanian (alsintan), selama ini, Direktorat Alsintan telah menyalurkan tidak kurang dari 350.000 unit bantuan alsintan.
Alsintan yang disalurkan terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, cooper, cultivator, exavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung dan alat tanam jagung semi manual.
Tercatat pada 2015 alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit, pada 2016 sebanyak 148.832 unit, pada 2017 sebanyak 82.560 unit, dan pada 2018 mencapai 112.525 unit.
"Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani, UPJA dan brigade alsintan," kata Sarwo Edhy.
Perlu diketahuim, saat ini, Ditjen PSP juga menggencarkan program pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM).
Program PKBM ini meliputi Penetapan Pembuatan Gudang Alsintan, Legalisasi Struktur Organisasi, Pelatihan Managemen dan Aplikasi UPJA Smart Mobile, dan Penetapan Petugas Pendamping Lapangan.
Adapun kegiatan itu sudah ada percontohan di lima lokasi yang telah ditetapkan dalam SK Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor : 07.1/kpts/OT.050/8/01/2019.
Lima daerah itu, yakni di Kabupaten Tuban-Jatim, Sukoharjo-Jateng, Konawe Selatan-Sultera, Barito Kuala-Kalsel dan di Kabupaten Ogan Komering Ilir-Sumsel.
Untuk pengembangan pemanfaatan lahan rawa, Ditjen PSP melakukannya melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).
Pelaksanaan Serasi diimplementasikan melalui kegiatan optimasi lahan rawa (lebak atau pasang surut) dengan fokus peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman (IP).
Program Serasi sendiri sudah dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) 220.000 ha, Kalimantan Selatan (Kalsel) 153.363 ha, dan Sulawesi Selatan (Sulsel) 33.505 ha.
Adapun jenis kegiatan di Program Serasi berupa Survei Investigasi dan Desain (SID), rehabilitasi jaringan irigasi, bantuan alsintan pra dan pasca panen, bantuan saprodi, pengembangan usaha melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), integrasi budidaya serta melibatkan petani milenial.
Pelaksanaan kegiatan itu pun melibatkan TNI-AD dalam pendampingan untuk membantu koordinasi antara Babinsa dengan petani, pelaksanaan SID, pendampingan proses pengerjaan fisik di lapangan serta membantu memastikan seluruh pekerjaan terlaksana dengan baik.