JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Umum Partai Kebangkitan Muhaimin Iskandar sama-sama melobi Presiden Joko Widodo agar partainya mendapat jatah kursi ketua MPR.
Aksi lobi-lobi itu dilakukan dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Jokowi memang memanggil para ketua umum partai politik pendukungnya ke Istana sore ini. Satu per satu para ketua umum parpol bertemu empat mata dengan Jokowi.
Baca juga: Golkar Incar Kursi Ketua MPR
Mereka mengucapkan selamat kepada Jokowi yang telah ditetapkan sebagai pemenang pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum.
Namun Ketum Golkar Hartarto mengakui bahwa ia juga turut mengungkapkan harapan ke Jokowi agar partainya bisa mendapat jatah kursi ketua MPR.
Harapan ini sebelumnya juga sudah disampaikan Airlangga saat Jokowi menghadiri buka puasa bersama Partai Golkar, dua hari lalu.
"Partai golkar sebagai pemenang kedua berharap bisa mendapatkan ketua MPR," kata Airlangga kepada wartawan usai pertemuan dengan Jokowi.
Baca juga: Tanggapi Airlangga, Jokowi Sebut Wajar Partai Golkar Ingin Kursi Ketua MPR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, posisi pimpinan DPR ditentukan berdasarkan perolehan suara. Sementara itu, pimpinan MPR akan ditentukan dengan sistem paket.
Airlangga mengatakan, sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P sudah dipastikan akan mendapat kursi ketua DPR.
"Kita kan pola seperti dulu Pak Agung Laksono Golkar jadi ketua DPR, ketua MPR dari PDI-P, jadi pola semacam itu," kata dia.
Airlangga menyebut saat ini partainya sudah menyiapkan beberapa nama calon ketua MPR, namun ia enggan mengungkapkan para kandidatnya.
Sementara itu, Muhaimin yang bertemu Jokowi setelah Airlangga juga mengungkapkan keinginan agar partainya mendapat jatah ketua MPR.
Menurut Muhaimin, penentuan ketua MPR tak bisa hanya mempertimbangkan kursi terbanyak, namun harus dibahas bersama-sama dalam rapat koalisi.
Baca juga: Golkar Sebut Ingin Kursi Ketua MPR, Ini Tanggapan Cak Imin
"Berembuk lah, jadi nanti Golkar ngajuin siapa, PKB ngajuin siapa, yang lain ngajuin siapa, nanti kita tentu pada akhirnya kita bawa dalam rapat koalisi," kata Muhaimin.
Muhaimin menilai akan lebih baik jika kursi ketua DPR-MPR diisi oleh perpaduan nasionalis-islam. Sama seperti saat ini, dimana Ketua DPR dijabat politisi Golkar Bambang Soesatyo dan Ketua MPR dijabat ketum PAN Zulkifli Hasan.
Muhaimin menyebut bahwa partainya masih menggodok beberapa nama untuk mengisi kursi ketua MPR. Nama Muhaimin sendiri masuk jadi salah satu kandidatnya.
"Saya cuman bilang saya siap perintah aja lah. Mau jadi ketua (MPR), mau jadi menteri, terserah. Sekarang pun saya jadi Wakil Ketua MPR, masa Wakil Ketua MPR lagi," ujarnya.