JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka teroris Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot (51) yang tertangkap di Bogor, Jawa Barat, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ternyata pernah dideportasi dari Turki saat hendak ke Suriah.
Rencananya, ia akan menyatakan setia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo saat merilis penangkapan tersebut di Bogor, Sabtu (18/5/2019).
Baca juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Jakarta Timur dan Bekasi
Pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan, untuk ke Suriah, teroris-teroris Indonesia memang menggunakan jalur via Turki.
"Deportan teroris Turki dan deportan dari Suriah itu sama. Banyak dari mereka ingin ke Suriah melalui Turki," ujar Al Chaidar kepada Kompas.com, Senin (20/5/2019).
Namun kemudian, lanjutnya, pergerakan teroris dari Indonesia yang hendak ke Suriah via Turki tersebut sudah dimonitor oleh Densus 88 sehingga kembali lagi ke Indonesia.
Baca juga: Ada Ancaman Teroris, Bawaslu Percaya kepada TNI dan Polri Soal Pengamanan 22 Mei
Dia menuturkan, kemampuan para deportan teroris asal Indonesia dalam merakit bom umumnya diperoleh dari Telegram yang disampaikan kelompok Bahrun Naim maupun dari Attamimi dan Jundul.
"Iya mereka lewat Telegram dari tiga kelompok itu," imbuhnya.
Al Chaidar menambahkan, Densus 88 harus mengamati pergerakan teroris baik yang tergabung dalam kelompok maupun lone wolf yang ingin ke Suriah via Turki.
Baca juga: Fakta Terduga Teroris di Bogor, 6 Buah Bom Disiapkan untuk Target 22 Mei di Gedung KPU
Menurutnya, sejauh ini Densus 88 sudah tepat dalam menangkap teroris-teroris tersebut yang hendak membuat kekisruhan pada masa Ramadhan.
Seperti diketahui, dari serangkaian pemeriksaan dan olah TKP oleh Mabes Polri sejak Jumat (17/5/2019) hingga Sabtu (18/5/2019), polisi mendapati sejumlah rencana aksi yang akan dilakukan pengikut jaringan teroris Firki Abu Hamzah tersebut.
Salah satu target dari jaringan ISIS di Indonesia ini adalah membuat kekacauan pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang di Gedung KPU, Jakarta.
Baca juga: Sepak Terjang Teroris di Bogor, Belajar Buat Bom Hingga Dideportasi dari Turki
Dedi mengungkapkan, tersangka Endang sudah menyiapkan enam buah bom rakitan siap ledak yang rencananya akan digunakan pada saat aksi 22 Mei 2019.
Bom rakitan tersebut pun memiliki daya ledak tinggi atau high explosive berbahan TATP dan nitrogliserin.
Bom beserta bahan peledak tersebut ditemukan saat polisi melakukan penangkapan terhadap Endang di rumahnya, di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.