Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Lapor Dugaan Pelanggaran Pemilu Luar Negeri, Ini Tanggapan PPLN Vatikan

Kompas.com - 20/05/2019, 08:51 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif yang terjadi di luar negeri.

Sekretaris BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hanafi Rais, mengatakan, beberapa pelanggaran pemilu terjadi di Malaysia, Hongkong hingga Vatikan.

Menanggapi hal itu, Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Vatikan Muhammad Ferdien, mengatakan, persiapan hingga pemungutan dan perhitungan suara di Vatikan berjalan baik dan sesuai aturan.

Ferdien mengatakan, saat akhir perhitungan suara para saksi dari kedua paslon 01 dan 02 tidak ada yang keberatan dan turut menandatangani dokumen-dokumen pemungutan dan perhitungan suara.

"Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan pemilu oleh PPLN Vatikan di wilayah akreditasi KBRI Vatikan telah berjalan dengan baik, aman, kondusif, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Ferdien saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Ferdien mengatakan, pekan lalu, KPU bersama Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri (Pokja PLN) dan para saksi dari kedua Paslon 01 dan 02 serta saksi dari partai-partai telah mengadakan verifikasi hasil perhitungan suara di PPLN Vatikan.

"Dan PPLN Vatikan telah dinyatakan sah penghitungan suaranya oleh KPU, Pokja PLN, dan para saksi dari kedua paslon dan partai-partai," ujar Ferdien.

Ferdien menambahkan, pemilih dengan metode pos di Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 530 orang.

Adapun, PPLN Vatikan telah melakukan penghitungan suara pemilu di 3 TPS yaitu TPS Roma, TPS Napoli, dan TPS Pos pada Rabu (17/5/2019).

Dugaan pelanggaran pemilu di Vatikan menurut BPN

Penasihat hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sahroni mengatakan, dugaan pelanggaran Pemilu di Vatikan dilihat dari jumlah pemilih.

Warga Negara Indonesia (WNI) di Vatikan lebih besar dari jumlah penduduk lokal di Vatikan.

"Yang melakukan pemilihan (pemilu) warga negara Indonesia di Vatikan itu kan jumlahnya melebihi penduduk lokal," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Sahroni mengatakan, hasil pemilih terdaftar lewat metode pos sekitar 800ribu-an dan mencoblos langsung di TPS sebanyak 400ribu-an.

Total pemilih menjadi sekitar 1juta-an, sementara jumlah penduduk lokal di Vatikan sebanyak 800 ribu-an orang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com