Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior Golkar: Ketidakpuasan Terhadap Pemilu Ada Salurannya...

Kompas.com - 19/05/2019, 07:28 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita membagi pikirannya mengenai situasi Pemilu 2019 ini.

Salah satunya mengenai banyaknya tuduhan terhadap penyelenggara pemilu bahwa telah menyelenggarakan pemilu curang. Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menilai itu hal biasa dalam pemilu.

Namun, dia mengingatkan ada mekanisme yang bisa dilalui jika ada dugaan kecurangan.

"Di setiap pemilu tentu ada saja perasaan dicurangi, tetapi kan ada mekanisme yang disiapkan oleh bangsa kita melalui perundang-undangan untuk mengatasinya. Ketidakpuasan itu ada salurannya," ujar Ginandjar melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Sekjen Demokrat: Jika Prabowo Tak Gugat ke MK, Artinya Akui Penetapan KPU

Ginandjar mengatakan peserta pemilu yang merasa ada kecurangan bisa melaporkannya ke lembaga yang terkait. Menurut dia, tahapan pemilu sebenarnya juga telah dilakukan dengan transparan. Keputusan akhir dalam rapat pleno rekapitulasi nasional akan digelar terbuka dan dihadiri berbagai pihak.

Di samping itu, ada lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang siap melaporkan dugaan kecurangan. Ada juga Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga tertinggi yang anggotanya dipilih oleh anggota DPR. Lembaga-lembaga itu bisa menjadi pilihan bagi peserta pemilu yang tak puas untuk mengadu.

"Institusi-institusi demokrasi harus kita hormati, termasuk dalam pemilihan umum. Kalau kita tidak percaya pada institusi-institusi kenegaraan kita sendiri, mana lagi yang bisa kita percaya?" kata dia.

Baca juga: Mahfud MD: Yang Tidak Percaya MK Itu Provokator, Jumlahnya Sedikit

Meski ada tuduhan kecurangan, Ginandjar sendiri menilai pelaksanaan pemilu kali ini sudah cukup baik. Dia merasa bangga bahwa Indonesia bisa menggelar dua pemilu sekaligus. Pemilu yang begitu kompleks dan dengan jumlah pemilih yang besar berhasil digelar dengan lancar.

Namun, dia sependapat bahwa selalu ada kekurangan dalam setiap penyelenggaraan pemilu. Banyaknya kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi catatan besar dalam pemilu kali ini. Kekurangan itu harus menjadi bahan evaluasi KPU dalam pemilu ke depan.

"Tentu pemilu ke depan masih dapat disempurnakan, terutama dengan lebih banyak asupan teknologinya," kata Ginandjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com