JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur IT Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Vasco Ruseimy mempertanyakan kritik yang dilontarkan oleh Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin terkait data daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 13, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
BPN menilai TPS ini diisi oleh pemilih siluman karena beberapa pemilih dalam DPT di sana memiliki tanggal lahir yang sama.
Namun setelah ditelususi pihak TKN, hasil penghitungan suara di TPS tersebut melalui situs Situng Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Prabowo-Subianto memperoleh suara terbanyak.
"Ini aneh juga, padahal ada puluhan ribu bahkan ratusan ribu kecurangan yang terjadi secara masif. Ini kenapa mereka komentari hanya satu desa," ujar Vasco saat dihubungi, Kamis (16/5/2019).
Baca juga: 4 Temuan TKN Atas Kejanggalan Data Kecurangan Pemilu Versi BPN
Menurut Vasco, pihaknya memilliki data mengenai kejanggalan DPT yang menguntungkan pasangan calon nomor urut 01.
Berdasarkan data BPN, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara terbanyak di banyak TPS. Namun, di TPS tersebut terdapat kejanggalan DPT yang belum diperbaiki oleh KPU.
"Justru lebih banyak 01 menang di DPT yang janggal itu. Itu banyak banget yang kejadian seperti itu. Malah ada yang suaranya Pak Jokowi di atas jumlah suara sah," kata Vasco.
Baca juga: TKN: Kata BPN Ada TPS Siluman di Desa Nanggerang, Ternyata yang Menang 02
Vasco mengatakan pihaknya siap membuka data mengenai kejanggalan data DPT jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan, termasuk dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
"Ini ada ratusan ribu data DPT yang janggal. Lebih baik adu saja, adu data dari masing-masing tim IT," kata Vasco.
Sebelumnya, juru bicara TKN Arya Sinulingga meragukan data kecurangan BPN di TPS 13, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Meski, pemilih dalam DPT di sana memiliki tanggal lahir yang sama, namun hasil situng KPU menunjukkan pasangan calon nomor urut 02 memperoleh suara terbanyak
"Lucunya, ternyata di TPS tersebut yang menang adalah 02. Jadi yang siluman siapa? Kalau ini mengada-ada, kok menguntungkan 02?" ujar Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.