Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) nekat berbeda suara dengan calon presiden yang diusung oleh partainya, Prabowo Subianto, mengenai hasil pemilu serentak 2019.
Prabowo menegaskan akan menolak hasil Pemilu 2019 lantaran terjadi kecurangan masif. Meski menyatakan curang, Prabowo tidak akan membawa protes itu ke mekanisme Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran, menurutnya, lembaga itu tidak dapat dipercaya lagi.
Bima Arya dan AHY yang notabene merupakan elite di partai politiknya terang-terangan menyatakan ketidaksetujuan atas manuver politik Prabowo tersebut.
Baca selengkapnya. Baca juga: Tuduh Pemilu Curang tapi Enggan Buktikan di MK, Mau Prabowo Apa?
Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf menelisik data kecurangan pemilu versi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang dipublikasikan pada acara "Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Mereka menemukan, data yang dikumpulkan BPN tidak akurat. Kecurangan yang digembar-gemborkan BPN dinilai menyesatkan. Baca selengkapnya. Baca juga: TKN: Kata BPN Ada TPS Siluman di Desa Nanggerang, Ternyata yang Menang 02
Pesta demokrasi serentak telah usai digelar. Pemilu 2019 ini meliputi pemilihan presiden-wakil presiden, juga anggota legislatif mulai tingkat daerah hingga pusat.
Dalam pertarungan memperebutkan posisi anggota DPR RI, banyak pihak yang turut turun di dalamnya, mulai politisi senior, pengusaha, orang biasa, hingga artis di dunia hiburan.
Dalam pemilu kemarin terdapat lebih dari 80 artis baik dari bidang seni peran maupun tarik suara yang menjadi calon anggota legislatif DPR RI di berbagai daerah pemilihan.
Dari angka itu, hanya segelintir yang lolos. Siapa saja mereka? Baca selengkapnya.
Kabar tertangkapnya WNI di roda pesawat di Bandara Internasional Penang, Malaysia, pada Senin (13/5/2019) pukul 10.00 waktu setempat, telah mengejutkan banyak pihak.
Pria berusia 39 tahun itu tertangkap dalam upayanya untuk kembali ke Indonesia. Kabarnya, dia adalah karyawan pabrik makanan ternak di Malaysia.
Dia nekat berbuat demikian karena tak punya uang untuk membeli tiket pulang ke kampungnya di Medan, Sumatera Utara.
Terkait kasus itu, Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) ternyata tidak bisa berbuat banyak untuk menolong WNI tersebut.