Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Penipuan Lembaga LP5N Bermodus Terima CPNS...

Kompas.com - 15/05/2019, 14:02 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penipuan berkedok menjanjikan kelulusan pada rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih saja ditemukan.

Kali ini, beredar sebuah surat mengatasnamakan Lembaga Pusat Pengendali Pengangkatan dan Pembelanjaan Pegawai Negara (LP5N), yang menyatakan peserta tes lolos verifikasi dan validasi sebagai CPNS mengisi formasi khusus tahun 2019.

Di Twitter, beberapa warganet menanyakan kebenaran informasi tersebut dengan mengunggah surat penipuan yang diterima.

Ini tangkapan layar dan narasinya:

Tangkapan layar penipuan mengatasnamakan LP5NTwitter Tangkapan layar penipuan mengatasnamakan LP5N
"@BKNgoid min apa ada lembaga LP5N ini dan memang ada perekrutan pegawai seperti pada gambar? Mhon jwabannya biar jelas min...trimakasih," tulis salah satu akun.

Ada pula satu akun yang mengunggah surat panggilan pembekalan CPNS seperti berikut:

"@BKNgoid min, tmnku dpt surat panggilan ky gini. Mengatasnamakan LP5N dgn alasan pembekalan calon pgawai negara. Ky'nya penipuan deh. Tlg tindah lanjutnya n ingetin yg lain jg ya min. Makasih," tulis akun lain.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Mudzakir menegaskan, tak ada lembaga resmi pemerintah bernama LP5N.

Baca juga: [HOAKS] Jadwal dan Syarat Pemberkasan CPNS Kategori 2 Tahun 2019

Menurut dia, jika ada surat atau informasi berasal dari LP5N, dapat dipastikan itu adalah palsu atau bohong.

"Tidak ada lembaga yang bernama LP5N. Jika ada yang mengatasnamakan sebagai pegawai LP5N, sudah pasti itu oknum yang mempunyai tujuan tertentu," kata Mudzakir kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2019) siang.

Mudzakir menuturkan, telah ada satu orang yang menjadi korban dengan mengirimkan uang ratusan juta rupiah.

"Yang lapor (tertipu) satu orang, tapi yang meminta info tentang LP5N ada empat orang," ujar dia.

Bahkan, satu korban penipuan itu sampai datang langsung ke Kemenpan RB. Ia mengirimkan uang sebesar Rp 150 juta.

"Susi (korban) mendaftarkan dirinya sendiri dan dua saudaranya ke LP5N supaya lulus sebagai Calon Pegawai Negara (CPN). CPN merupakan istilah yang dipakai LP5N," ujar Mudzakir.

Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap segala jenis modus penipuan yang mengatasnamakan pemerintah dan menjanjikan kelulusan untuk dapat menjadi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Selalu cross check ke Kemenpan RB terkait keberadaan lembaga pemerintah dan juga informasi terkait seleksi CPNS maupun PPPK. Dan untuk korban penipuan, kami imbau untuk segera melapor polisi supaya diusut tuntas dan tidak ada korban lainnya lagi," tutur Mudzakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com