Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklannya Dianggap Melecehkan Guru, Hago Minta Maaf

Kompas.com - 15/05/2019, 11:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran untuk menghentikan penayangan iklan aplikasi permainan Hago yang beredar di sejumlah stasiun televisi pada Selasa (14/5/2019).

Kebijakan KPI ini dibuat setelah iklan Hago di enam stasiun televisi itu dianggap melecehkan guru. Dalam iklan itu, digambarkan bahwa seorang guru memperlakukan murid secara spesial karena menang dalam sebuah permainan online.

Iklan itu bahkan membuat warganet membuat petisi yang mendesak Hago untuk minta maaf karena melecehkan guru. Petisi itu dapat dilihat dalam tautan ini.

Menanggapi hal tersebut, Country Manager Hago Indonesia, Valen Fan berterima kasih atas segala masukan dan kritik yang diberikan terhadap iklan Hago.

"Kami meminta maaf terhadap semua pihak, terutama terhadap para guru Indonesia, terkait iklan yang menunjukkan interaksi guru dan murid," ujar Valen kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2019).

Baca juga: KPI Minta Stasiun Televisi Stop Penayangan Iklan Hago, Ini Alasannya

Menindaklanjuti permintaan maaf itu, Hago memutuskan untuk menghapus konten iklan di seluruh stasiun televisi dan akun resmi Hago pada Senin (13/5/2019).

"Kami juga ingin mengajak masyarakat untuk menghentikan penyebaran video yang dinilai tidak pantas melalui akun media sosial agar tidak menyakiti pihak-pihak tertentu," ujar Valen.

Valen memahami bahwa pesan yang ingin disampaikan Hago dalam iklan tersebut tidak tersampaikan dengan baik.

"Ide dari iklan ini adalah menggambarkan bahwa bermain game dapat membantu semua orang, dari berbagai latar belakang, untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang menyenangkan. Kami sadar, pesan ini tidak tersampaikan secara baik." ujar dia.

Hago Indonesia berterima kasih kepada semua pihak, terutama masukan dari publik yang membantunya untuk terus belajar menjadi lebih baik dan mampu memberikan perngalaman terbaik dan mendidik kepada pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com