Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Hutan Mangrove, Nelayan dan Petani Kelapa di Maluku Utara Punya Penghasilan Tambahan

Kompas.com - 14/05/2019, 12:58 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Resah mendapati penghasilan nelayan dan petani kelapa di Desa Kacepi, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara makin tak menentu, Pemerintah Desa mengajak warga untuk berinovasi mengelola hutan mangrove di desanya menjadi destinasi wisata.

Hal tersebut diungkapkan oleh Muhammad seorang Bendahara di Desa Kacepi.

"Kami mencoba memaksimalkan potensi yang ada di desa. Setelah bermusyawarah, akhirnya diputuskan untuk mengelola hutan mangrove menjadi destinasi wisata," ujar Muhammad sesuai dengan rilis yang Kompas.com terima, Selasa (14/5/2019).

Sebagai informasi, Desa Kacepi memiliki hutan mangrove dengan pemandangan laut yang indah serta berdekatan dengan sebuah pulau.

Melihat adanya potensi wisata di sana, Pemerintah Desa Kacepi mengajak warga untuk membuat perencanaan pengelolaan destinasi wisata.

"Di antaranya dengan melakukan survei lokasi sebagai acuan pembuatan desain tata ruang, membuat perencanaan bisnis, dan melakukan pengerjaan teknis penataan fasilitas dan sarana prasarana publik lokasi wisata," papar Muhammad.

Manfaatkan program dana desa

Setelah mempelajari hasil survei dan menuju tahap pengerjaan, pemerintah desa dan warga langsung memanfaatkan program dana desa dari pemerintah pusat tahun anggaran 2018 sebesar Rp 130 juta.

Dana tersebut disalurkan untuk membiayai seluruh kebutuhan pengembangan lokasi wisata.

Sebut saja dengan membangun berbagai fasilitas seperti tempat makan, karaoke, tempat berenang, gazebo, toilet, ruang serba guna dan tempat berfoto selfie agar lebih menarik wisatawan.

"Dengan terciptanya wisata hutan mangrove dapat menjadi wadah edukasi, hiburan sekaligus pelindung dari abrasi dan tsunami bagi masyarakat Desa Kacepi atau pun Masyarakat Pulau Gebe," lanjut Muhammad.

Inovasi warga tersebut membuahkan hasil, hutan mangrove di Desa Kacepi mulai dikenal publik berkat sejumlah pengunjung yang menceritakan pengalamannya di media sosial.

Kini berkat hutan mangrove, warga Desa Kacepi yang berprofesi sebagai nelayan dan petani kelapa dapat memiliki penghasilan tambahan.

Dengan melakukan wirausaha di kawasan hutan mangrove tersebut, warga dapat meraup pendapatan sekitar Rp 500.000 per minggu.

"Sejak Januari – April 2019, jumlah pengunjung sekitar 1.500 orang perbulan. Tiket masuk hutan wisata ini Rp. 2.000 untuk anak-anak dan Rp. 5.000 untuk orang dewasa," tutup Muhammad.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com