Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Kami Sudah Duga, "Chemistry" Pak SBY Tidak Sama dengan Koalisi 02

Kompas.com - 10/05/2019, 19:53 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, merasa sejak awal Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memang tidak memiliki semangat yang sama dengan partai-partai Koalisi Adil Makmur.

Hal ini dia sampaikan ketika diminta komentarnya tentang pernyataan negatif yang dilontarkan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terhadap SBY.

"Sejak awal kami sudah menduga memang chemistry Pak SBY itu memang tidak sama dengan koalisi sana," ujar Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Baca juga: Kuasai Mayoritas Kursi di Parlemen, TKN Janjikan Pemerintahan Jokowi Akan Efektif

Tidak adanya "chemistry" antara SBY dan koalisi dinilainya menjadi penyeab munculnya ungkapan negatif terhadap SBY.

Meski demikian, kata Ace, TKN justru memuji sikap SBY yang tetap mengedepankan rasionalitas.

Contohnya, ketika Prabowo-Sandiaga menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno beberapa hari jelang pencoblosan.

"Jelang pemilihan saja waktu di GBK Pak SBY sudah melontarkan kritik yang sangat tajam soal inklusifitas. Bahwa Prabowo-Sandi menggunakan cara-cara yang lebih menonjolkan kpd identitas tertentu. Itu kan dikritisi tajam oleh Pak SBY," ujar Ace.

Baca juga: Agum Gumelar: Tidak Bisa Kivlan Zein Mencaci Maki SBY Seperti Itu...

Namun, dia tetap menyayangkan ucapan Kivlan Zen. Menurut dia, SBY merupakan tokoh bangsa yang memikirkan kepentingan nasional dalam setiap sikapnya.

"Saya kira Pak SBY adalah orang yang sangat bersikap rasional, demokrat sejati. Kalau kalah ya harus menerima kekalahan tersebut," kata dia.

Dikutip www.tribunnews.com, Kivlan menyebut SBY beserta partainya, Demokrat, sebagai partai yang tidak jelas.

Pernyataan Kivlan itu sebagai respons mantan Sekjen Demokrat Andi Arief yang menyinggung ada ‘setan gundul’ di belakang Prabowo Subianto yang memberikan masukan tidak baik terhadap Prabowo sendiri.

Baca juga: Zulkifli Dijadwalkan Buka Puasa Bersama Jokowi, TKN Anggap Contoh Baik dari Elite Bangsa

Berikut kutipan Kivlan: “orang Partai Demokrat enggak jelas kelaminnta, SBY enggak jelas kelaminnya, cia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam cara”.

Kivlan juga berkata, “saya tahu sifatnya (SBY). Mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik. Dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com