JAKARTA, KOMPAS.com - Dua terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi ditangkap polisi pada Rabu (8/5/2019).
Kedua terduga teroris masing-masing berinisial EY dan YM. EY ditangkap di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, sementara, YM ditangkap di daerah Rawalumbu, Kota Bekasi.
Keduanya ditangkap setelah polisi melakukan pengembangan dari penangkapan kelompok JAD pimpinan SL alias Abu Faizal sebelumnya. Berikut fakta-fakta perihal penangkapan tersebut:
1. EY Merupakan Pimpinan JAD Bekasi dan YM adalah Hasil Rekrutannya
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, EY merupakan pimpinan dari kelompok teroris JAD Bekasi.
"(EY) ini adalah amir JAD Bekasi, dia menggantikan Amir yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu oleh Densus 88 ketika terjadi kasus bom Thamrin," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).
Baca juga: Bom yang Ditemukan di Tempat Pimpinan JAD Bekasi Berdaya Ledak Tinggi
Sementara, untuk tersangka kedua, Dedi mengatakan, YM merupakan hasil rekrutan EY.
"Tersangka EY berhasil merekrut anak muda bernama YM alias Kautsar, anak muda ini usianya baru 18 tahun," ujar dia.
2. Pimpinan JAD Bekasi Miliki Banyak Peran
Selain sebagai pemimpin JAD Bekasi, EY juga berperan sebagai penyandang dana.
"Pertama perannya dia juga sebagai penyandang dana," ujar Dedi di kesempatan yang sama.
Selain itu, EY merupakan atasan dari pimpinan jaringan JAD Lampung berinisial SL alias Abu Faizal. SL ditangkap di Bekasi, pada Sabtu (4/5/2019).
Baca juga: Terduga Teroris Bekasi Dikenal Tertutup, Tetangga: Saya Saja Baru Tahu Namanya
EY juga mengajarkan anggota lain di kelompok JAD Bekasi dan JAD Lampung merakit bom.
Peran lain EY adalah merekrut anak muda untuk menjadi anggota jaringannya.
"Dia sebagai mentor juga. Dia juga merekrut anak-anak muda untuk bergabung di dalam kelompok JAD Bekasi," ungkapnya.
3. Penghasilan Toko Seluler EY Dijadikan Sumber Dana Jaringannya
Pimpinan JAD Bekasi berinisial EY memiliki toko telepon seluler yang digunakan untuk membiayai jaringannya.
Baca juga: Polisi Sebut Peran EY untuk JAD Bekasi, Penyandang Dana hingga Mentor
Dedi mengatakan bahwa EY membiayai jaringan JAD Bekasi dan Lampung.
"EY memiliki toko handphone dan reparasi handphone, dengan pemasukannya setiap harinya yang dia peroleh dari hasil usahanya dia, itu sudah bisa membiayai jaringan-jaringan yang terkoneksi dengan dia," ungkap Dedi.
4. YM Merupakan Karateka Berprestasi
YM yang masih berusia 18 tahun berprestasi di bidang olahraga karate.
"Dia (YM) lulusan SMA Negeri di Bekasi tahun 2018, dia baru lulus tahun kemarin dan anak ini punya prestasi di bidang olahraga khususnya karate," tutur Dedi.
Baca juga: Terduga Teroris Kelompok JAD Bekasi Ternyata Seorang Karateka Berprestasi
Dari keterangan orangtua, Dedi mengatakan bahwa YM berhasil menjuarai kompetisi karate hingga ke tingkat nasional.
YM pun berhasil merebut beberapa medali dari kompetisi yang ia ikuti.
5. Polisi Temukan Dua Bom Pipa Berdaya Ledak Tinggi dari EY
Polisi mengatakan bom yang disita dari pimpinan JAD Bekasi berinisial EY memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.
"Barang bukti yang berhasil disita oleh aparat Densus 88 ada 2 bom pipa yang sudah jadi, ini high explosive," kata Dedi.
Baca juga: Polri: Belum Ada Indikasi Keluarga Pimpinan JAD Lampung Terpengaruh Radikalisme
Ia mengatakan bahwa bom tersebut dikenal dengan nama "Mother of Satan" dalam kelompok itu.
Selain itu, polisi juga menyita sejumlah alat dan bahan lainnya untuk membuat bom dari EY, misalnya TATP (triaceton triperoxide).
Menurut Dedi, hanya orang tertentu yang mampu meracik senyawa tersebut agar menjadi bahan peledak.