Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Prihatin dengan Pejabat BUMN yang Terlibat Dugaan Korupsi

Kompas.com - 09/05/2019, 13:40 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, prihatin dengan pejabat-pejabat BUMN yang terjerat kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan.

Hal itu disampaikan Rini dalam diskusi bertajuk Bersama Ciptakan BUMN Bersih Melalui SPI yang Tangguh dan Terpercaya di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

"Kami juga sangat prihatin dan sedih dengan adanya beberapa anggota keluarga kami (di jajaran BUMN) yang tersangkut dengan tindak pidana korupsi baik yang ditangani oleh KPK, Kejaksaan Agung maupun Bareskrim," kata Rini.

Menurut dia, Kementerian BUMN sudah banyak menerbitkan regulasi yang ditujukan untuk mencegah potensi korupsi di perusahaan milik negara.

Baca juga: Ketua KPK Nilai Kinerja Pengawas Internal di BUMN Masih Lemah

Beberapa yang disebutkan Rini, seperti peraturan tentang pedoman penundaan transaksi bisnis yang terindikasi penyimpangan dan atau kecurangan.

Kemudian, pedoman pengelolaan sistem pelaporan dugaan adanya pelanggaran; penanganan benturan kepentingan; pengendalian gratifikasi; pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara hingga pedoman tata kelola yang baik di BUMN.

Di sisi lain, Rini mengingatkan jajaran direksi BUMN untuk memastikan sistem pengawasan internal berjalan efektif dalam mengamankan investasi dan aset perusahaan.

"(Direksi perlu) menciptakan lingkungan pengendalian internal yang disiplin dan terstruktur, melakukan risk assessment, melakukan aktivitas pengendalian secara berjenjang, menjamin sistem informasi dan komunikasi yang lancar dan memonitor setiap aspek dari sistem pengendalian internal," kata dia.

Rini menyadari, pengawas internal di BUMN merupakan elemen krusial. Sebab, mereka bisa mencegah penyimpangan di perusahaan. Pengawas internal juga harus membantu manajemen perusahaan mengatasi masalah operasional.

"Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris yang membantu fungsi pengawasan juga harus memastikan bahwa kedua fungsi SPI (Satuan Pengawas Internal) tersebut telah berjalan baik," kata dia.

Oleh karena itu, Rini mengingatkan BUMN-BUMN untuk membangun kapabilitas dan integritas pengawas internal. Khususnya di bidang audit.

"SDM SPI harus mengerti, memahami proses bisnis perusahaan. SPI tidak boleh lagi memiliki kaca mata kuda dengan melihat suatu permasalahan dari aspek pemeriksaan. Cara berpikirnya harus mengikuti business mindset dengan memastikan bahwa tata kelola yang baik juga dijalankan," kata dia.

Baca juga: KPK Ingatkan Implementasi Pengawasan Internal BUMN Tak Sekadar di Atas Kertas

"Setiap tindakan direksi yang berpotensi menimbulkan risiko, SPI segera tanggap untuk memberikan advisory-nya," sambung dia.

Ke depan, Rini menekankan pentingnya menyiapkan program berkesinambungan dalam sertifikasi kemampuan jajaran pengawas internal.

"Kami berharap terbukanya kesempatan bagi para aparat SPI dan Kementerian BUMN untuk melakukan konsultasi perbaikan atau pembuatan peraturan yang mendukung terciptanya BUMN bersih," ujar dia.

Kompas TV Terkait harga tiket pesawat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat ini tengah mengkaji besaran tarif atas dalam upaya menurunkan harta tiket pesawat. Menhub juga meminta Kementerian BUMN agar maskapai penerbangan Garuda Indonesia bisa menurunkan harga tiket pesawat. #Kemenhub #HargaTiketPesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com