Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Feeling" Jokowi soal Ibu Kota Negara Baru: Bukit Soeharto, Gunung Mas, atau Kawasan Segitiga?

Kompas.com - 09/05/2019, 07:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Keseriusan Presiden Joko Widodo atas rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta dibuktikan dengan meninjau langsung daerah-daerah tersebut.

Selama tiga hari, yakni 7 hingga 9 Mei 2019, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana blusukan ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan.

“Indonesia sebagai negara besar juga ingin memiliki pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan dan jasa. Ini kita ingin menapak ke depan sebagai sebuah negara maju,” ujar Presiden Jokowi di sela blusukannya.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Dinilai Bisa Kurangi Campur Tangan Pusat terhadap Aturan dan Program DKI Jakarta

 

Lantas, daerah mana saja di Pulau Borneo tersebut yang dipertimbangkan menjadi pengganti DKI Jakarta?

1. Bukit Soeharto

Pertama, Presiden menjelajahi kawasan Bukit Soeharto di kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Daerah itu sudah 1,5 tahun terakhir ini dikaji sebagai pengganti DKI Jakarta sebagai ibu kota negara.

Baca juga: Jokowi Bandingkan Kalteng dan Kaltim yang Jadi Calon Ibu Kota Baru

Selama peninjauan berlangsung, Presiden mendapatkan pemaparan dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Zairin Zain.

Kawasan itu memiliki beberapa keunggulan. Hal terpenting, infrastruktur dasar terbilang sudah tersedia.

“Kebetulan, ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan. Kemudian kalau kita lihat di Balikpapan ada airport-nya, Samarinda juga ada airport-nya. Sudah enggak buat airport lagi. Pelabuhan juga sudah ada,” kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Gunung Mas Paling Siap Jadi Ibu Kota, tetapi Infrastruktur Harus Bangun dari Nol

Namun, kesiapan infrastruktur tentu bukan satu-satunya aspek yang dipertimbangkan. Pemerintah juga mempelajari kajian sosial, politik serta geografis.

“Ini yang perlu dipertajam,” ujar Jokowi.

2. Gunung Mas

Hari kedua, Rabu, 8 Mei 2019, Presiden Jokowi beserta rombongan meninjau lokasi yang menjadi salah satu alternatif ibu kota negara. Jokowi meninjau Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Jokowi: Gunung Mas Kalimantan Tengah Paling Siap Jadi Calon Pengganti Ibu Kota RI

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).Biro pers setpres Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).

Kabupaten Gunung Mas merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas tahun 2002 silam. Kabupaten yang ibu kotanya bernama Kuala Kurun itu memiliki luas sekitar 10.804 kilometer persegi dan saat ini dihuni 109.947 jiwa.

Wilayah ini tergolong dataran tinggi yang berpotensi untuk dijadikan daerah perkebunan. Daerah ini berada di ketinggian sekitar 100 hingga 500 meter di atas permukaan air laut.

Kepada wartawan, Jokowi memastikan bahwa pemerintah mengkaji seluruh aspek, yakni sosiologi, lingkungan, kebencanaan, sosial-politik, ketersediaan air bersih, topografi dan lain sebagainya.

Baca juga: 5 Fakta Kunjungan Jokowi di Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan, Gambaran Indonesia di Masa Depan hingga Telah Dikaji 1,5 Tahun

“Semuanya akan dicek, dilihat, dikalkulasi oleh tim. Saya hanya melihat lapangannya, kemudian biar ada feeling begitu. Nah, nanti dalam memutuskan biar tidak salah,” ujar Jokowi. 

3. Kawasan Segitiga

Ketiga, Jokowi menyambangi kawasan yang disebut ‘Kawasan Segitiga’. Nama itu diambil karena daerah itu berada di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas yang seluruhnya masuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Selain itu, Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah memiliki visi untuk menjadikan salah satu wilayah di provinsi ini sebagai ibu kota negara, tepatnya di Palangkaraya.

“Beliau dulu memilih kemungkinan kan juga pasti ada alasan-alasan khusus dan alasan besar. Itu yang juga dilihat. Enggak mungkin sebuah keputusan disampaikan tanpa sebuah argumentasi data dan fakta lapangan yang matang,” ujar Jokowi.

Baca juga: Ketua DPR Harap Pemindahan Ibu Kota Bisa Memperluas Kemajuan Ekonomi

Menurut Jokowi, dari sisi luas, wilayah inilah yang memang paling siap dibandingkan alternatif pertama dan kedua.

Dibandingkan dua daerah sebelumnya, kawasan ini pun memiliki keunggulan dari sisi kebencanaan dan ketersediaan lahan yang sangat luas.

“Kita mau minta 300.000 hektare lagi ya siap di sini. Kalau kurang, masih tambah lagi, juga siap,” ujar Presiden.

Setelah penininjauannya ini, Jokowi memastikan, akan ada tim yang turun ke lapangan demi memastikan sejumlah aspek pada calon ibu kota negara baru ini.

Kompas TV Pemerintah serius mewujudkan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta. Wacana yang telah dicetuskan sejak era Presiden Soekarno. Atas sejumlah kajian dari sisi ekonomi, social, politik dan sisi lingkungan, pemerintah sudah punya beberapa alternatif daerah calon ibukota. Salah satunya kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya ke Kalimantan Timur Selasa (7/5/2019) kemarin. Presiden menilai Kalimantan Timur memiliki keunggulan yakni kelengkapan infrastruktur berupa bandara internasional, pelabuhan dan jalan tol. Keberadaan sarana ini dinilai bisa menghemat biaya pembangunan jika di kemudian hari kawasan Bukit Soeharto ditetapkan sebagai ibu kota. #PemindahanIbuKota #KalimantanTimur #BukitSoeharto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com