Kepada wartawan, Jokowi memastikan bahwa pemerintah mengkaji seluruh aspek, yakni sosiologi, lingkungan, kebencanaan, sosial-politik, ketersediaan air bersih, topografi dan lain sebagainya.
“Semuanya akan dicek, dilihat, dikalkulasi oleh tim. Saya hanya melihat lapangannya, kemudian biar ada feeling begitu. Nah, nanti dalam memutuskan biar tidak salah,” ujar Jokowi.
3. Kawasan Segitiga
Ketiga, Jokowi menyambangi kawasan yang disebut ‘Kawasan Segitiga’. Nama itu diambil karena daerah itu berada di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas yang seluruhnya masuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Selain itu, Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah memiliki visi untuk menjadikan salah satu wilayah di provinsi ini sebagai ibu kota negara, tepatnya di Palangkaraya.
“Beliau dulu memilih kemungkinan kan juga pasti ada alasan-alasan khusus dan alasan besar. Itu yang juga dilihat. Enggak mungkin sebuah keputusan disampaikan tanpa sebuah argumentasi data dan fakta lapangan yang matang,” ujar Jokowi.
Baca juga: Ketua DPR Harap Pemindahan Ibu Kota Bisa Memperluas Kemajuan Ekonomi
Menurut Jokowi, dari sisi luas, wilayah inilah yang memang paling siap dibandingkan alternatif pertama dan kedua.
Dibandingkan dua daerah sebelumnya, kawasan ini pun memiliki keunggulan dari sisi kebencanaan dan ketersediaan lahan yang sangat luas.
“Kita mau minta 300.000 hektare lagi ya siap di sini. Kalau kurang, masih tambah lagi, juga siap,” ujar Presiden.
Setelah penininjauannya ini, Jokowi memastikan, akan ada tim yang turun ke lapangan demi memastikan sejumlah aspek pada calon ibu kota negara baru ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.