SLEMAN, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar perubahan kurikulum pendidkan yang terjadi setiap pergantian Menteri Pendidikan.
Hal itu disampaikan Kalla saat membuka seminar nasional sekaligus meresmikan Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/5/2019).
"Memang juga sistem atau kurikulum selalu ada sinis mengatakan, tiap ganti menteri selalu ganti kurikulum. Penggantian kurikulum adalah sesuatu yang penting dan wajib karena ilmu pengetahuan itu juga berkembang, sistem juga berkembang," ujar Kalla saat memberikan sambutan di Kampus UNY.
Ia menilai kebutuhan sebuah bangsa akan berbeda-beda di setiap zaman. Karena itu, ia menilai kurikulum pendidikan nasional harus mengikuti perubahan zaman sehingga wajar bila berubah-ubah.
Baca juga: Resmikan Gedung Pascasarjana UNY, Wapres Ingatkan Pentingnya Lingkungan dalam Pendidikan
Kalla menambahkan, pendidikan harus dinamis dan memandang jauh kebutuhan suatu negara ke depan. Ia mengatakan, jika pendidikan tak berbasis masa depan, maka akan seperti museum dan akibatnya daya saing bangsa Indonesia bisa tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya.
"Karena itulah kita bicara tentang masa depan dan masa depan itu hanya bisa dicapai dari pendidikan yang baik. Sering saya katakan apa beda antara perguruan tinggi dan museum? Perguruan tinggi melihat ke depan, museum melihat ke belakang," ujar Kalla.
"Apa yang diajarkan pada hari ini, itu baru dipraktekan 5-10 tahun yang akan datang. Kalau tidak diajarkan, maka negara akan stagnan, pendidikan akan stagnan, bangsa juga akan stagnan," lanjut Wapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.