JAKARTA, KOMPAS.com – Layar besar dan mikrofon Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional atas Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 Luar Negeri di Gedung Komisi Pemilihan Umum ( KPU), Sabtu (4/5/2019), tiba-tiba mati.
Saksi dari capres cawapres nomor urut 02, Ferry Mursyidan Baldan langsung mempertanyakan apakah insiden tersebut disengaja atau tidak.
Momen itu terjadi di sela-sela Ketua PPLN Washington DC Andang Purnama membacakan rekapitulasi penghitungan suara di wilayahnya. Andang sedang asyik menjelaskan surat suara yang terpakai dan tidak terpakai.
Tiba-tiba layar yang menunjukkan data tersebut mati disertai bunyi cukup keras. Tidak hanya itu, mikrofon juga tidak berfungsi. Andang pun berhenti membacakan laporannya.
Baca juga: KPU Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Luar Negeri
Sekitar satu menit kemudian, mikrofon kembali menyala. Namun, tidak dengan layar.
Saat Andang bersiap melanjutkan laporannya, tiba-tiba, Ferry nyeletuk, “sebentar, sebentar, sebentar”.
“Adakah unsur kesengajaan? Kelemahan teknis? Kita bisa bayangkan kalau ini terjadi di bawah kita. Bisa menimbulkan syak wasangka. Ini bertanya ya,” lanjut Ferry.
Pernyataan itu kemudian ditimpali salah seorang komisioner KPU.
“Bang Ferry sudah pegang (fotokopi) data kan? Jadi (layar) nyala atau tidak nyala, tidak berpengaruh,” ujar dia.
Baca juga: Rapat Pleno KPU di Cianjur Ricuh gara-gara Pertanyaan Bernada Tinggi
Ferry menyanggahnya, “bukan. Kami ingin memastikan saja yang disampaikan (Andang) sama (dengan di layar)”.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan