Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rincian Laporan Dana Kampanye Paslon dan Partai Politik

Kompas.com - 03/05/2019, 17:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden serta 16 partai politik peserta pemilu telah menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).

Proses penyerahan LPPDK dilakukan mulai tanggal 26 April hingga 2 Mei 2019.

Sebelum melapor LPPDK, September 2018 lalu peserta pemilu menyerahkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK). Awal tahun 2019, peserta pemilu juga menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

"Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, setiap peserta pemilu wajib melaporkan dana kampanye yang diterima dan digunakan selama masa kampanye berlangsung," kata Komisioner KPU Hasyim Asy'ari melalui keterangan tertulis, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Penerimaan Dana Kampanye Jokowi-Maruf Rp 606 Miliar, Mayoritas dari Perusahaan

LPPDK peserta pemilu diserahkan ke kantor akuntan publik (KAP) yang ditunjuk KPU. Selanjutnya, KAP akan melakukan audit selama 30 hari.

Hasil audit kemudian akan disampaikan KAP ke KPU. Untuk selanjutnya, KPU akan mengumumkan ke publik.

Selain dua pasangan capres cawapres dan 16 partai politik, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari 34 provinsi juga menyerahkan LPPDK.

Namun demikian, LPPDK mereka serahkan ke tiap-tiap KPU Provinsi. Kemudian, KPU provinsi menyerahkan ke KAP.

Baca juga: Pemasukan Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga Mencapai Rp 213,2 Miliar

"Dengan diterimanya LPPDK dari 16 partai politik tingkat pusat, 2 pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, dan calon anggota DPD, secara keseluruhannya peserta pemilu tahun 2019 telah memenuhi kewajibannya sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang," ujar Hasyim.

Berikut rincian LPPDK capres-cawapres:

1. TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin

- Penerimaaan: Rp 594.883.534.772

- Pengeluaran: Rp 549.231.435.632

- Saldo akhir: Rp 5.552.737.653


2. BPN Prabowo-Sandi

- Penerimaaan: Rp 210.780.974.526

- Pengeluaran: Rp 211.464.770.813

- Saldo akhir: Rp 1.449.609.509

Berikit rincian LPPDK partai politik:

1. PKS

- Penerimaaan: Rp 150.042.753.916 

- Pengeluaran: Rp 150.025.870.027

- Saldo akhir: Rp 16.883.889

- Menyerahkan: 531 caleg


2. NasDem

- Penerimaaan:  Rp 259.474.071.714

- Pengeluaran: Rp 232.113.494.650

- Saldo akhir: Rp 27.360.577.064

- Menyerahkan: 575 caleg


3. Gerindra

- Penerimaaan: Rp 134.721.849.581

- Pengeluaran: Rp 134.717.249.021

- Saldo akhir: Rp 4.600.560 

- Menyerahkan: 575 caleg

4. PDI Perjuangan

- Penerimaaan: Rp 345.025.077.816

- Pengeluaran: Rp 345.006.553.771

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com