KOMPAS.com - Kelompok berbaju serba hitam menjadi sorotan dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini. Sebab, aksi kelompok itu menimbulkan kericuhan tak hanya di satu lokasi.
Kelompok yang mengatasnamakan Anarko ini melakukan beberapa aksi seperti melakukan perusakan dan melakukan aksi vandalisme.
Akibat ulahnya tersebut, beberapa anggota perkumpulan itu diamankan pihak kepolisian.
Lalu seperti apa aksi yang dilakukan kelompok Anarko? Berikut delapan faktanya:
Di Bandung, Jawa Barat kelompok Anarko diamankan di Markas Polrestabes Bandung dan dibawa ke Mako Brimob Polda Jawa Barat.
Tercatat sebanyak 619 orang diamankan, terdiri dari 605 pria dan 14 wanita. Mirisnya, 293 orang berusia di bawah umur.
Disebutkan, sebagian besar anggota yang ditangkap oleh pihak Mapolrestabes Bandung tersebut merupakan warga Bandung Raya.
Para buruh yang melakukan aksi damai merasa dirugikan atas tindakan gerombolan Anarko ini.
Baca juga: Polisi: Kelompok Baju Hitam yang Beraksi di Bandung Bernama Anarko
Salah satu anggota kelompok Anarko, A (17), mengaku hanya ikut-ikutan saat melakukan aksi pada peringatan Hari Buruh Internasional di Bandung, Rabu (1/5/2019) lalu.
A mengatakan, dirinya mendapatkan informasi dari media sosial Instagram untuk datang ke Bandung mengikuti demo. Namun, dirinya malah diarahkan membuat suatu kerusuhan.
Kelompok yang mengatasnamakan Anarko Sindikalisme ini didominasi siswa mulai dari SMP hingga mahasiswa.
Adanya aksi ini membuat pihak kepolisian akan memanggil seluruh sekolah dan orangtua untuk mendapatkan pembinaan.
Baca juga: Kelompok Baju Hitam Anarko, Perusuh yang Muncul di Bandung hingga Makassar
Di Makassar, kelompok berpakaian sebar hitam ini merusak gerai McDonald's Jalan A Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuh pemuda diamankan polisi di Polsek Panakukang, Makassar.
Polisi menemukan beberapa barang bukti, seperti spanduk, stiker, dan buku-buku paham anarkisme.
Baca juga: Polisi Amankan 7 Anggota Anarko Perusak McDonalds Makassar saat Hari Buruh