JAKARTA, KOMPAS.com -- Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (2/5/2019) kemarin, dapat menurunkan ketegangan politik yang terjadi saat ini.
Demikian diungkapkan Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung.
"Pertemuan Presiden dengan tokoh-tokoh, apakah itu Mas AHY kemudian nanti yang lainnya, harus dimaknai sebagai silaturahim. Pertemuan seperti ini untuk menurunkan tensi ketegangan yang ada," ujar Pramono saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jumat (3/5/2019).
Selain itu, pertemuan semacam itu juga untuk meluruskan persepsi di antara kelompok- kelompok politik.
Baca juga: PKS: Pertemuan Jokowi dan AHY Menyejukkan
Pramono mengatakan bahwa selama tahun politik, pasti banyak persoalan yang timbul di antara kelompok-kelompok politik di Tanah Air. Pertemuan itu pun dapat menjadi momentum untuk mengklarifikasi persoalan satu sama lain.
"Untuk menyamakan persepsi apa yang sebenarnya terjadi dengan hal-hal yang sekarang ini dipermasalahkan, diduga dan sebagainya," ujar Pramono.
Salah satu yang diakui dibahas antara Jokowi dengan AHY itu adalah hasil Pemilu serentak 17 April 2019 yang tergambar, baik pada quick count maupun real count yang masih diproses Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Pertemuan Jokowi-AHY, Arah Politik Demokrat dan Ancaman Resistensi dari PDI-P
"Instrumen ini kan digunakan sebagai referensi oleh siapapun. Termasuk oleh peserta Pemilu. Nah ini untuk legislatifnya (quick count) diterima kok untuk Pilpres-nya enggak diterima? Kan aneh," ujar Pramono.
Ia pun meyakini, ke depan, Presiden Jokowi masih akan bertemu banyak tokoh politik demi mengurangi ketegangan politik sekaligus meluruskan pemahaman satu sama lain.
Empat Mata Jokowi dengan AHY
Diketahui, pertemuan Jokowi dengan AHY dilaksanakan di Ruang Kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis sore. Pertemuan empat mata itu berlangsung sekitar 20 menit.
AHY tak menjawab rinci saat ditanya apa topik yang dibicarakan dengan Presiden Jokowi di dalam. Ia hanya menjawab, semangat pertemuan itu adalah mewujudkan Indonesia ke depan yang lebih baik dengan menyumbangkan gagasan positif dan saling tukar pikiran.
Ia sempat menyinggung sedikit mengenai muatan politis dalam pertemuan itu.
"Komunikasi itu tidak harus selalu berbicara tentang komunikasi politik secara pragmatis. Tetapi juga ada hal-hal besar lain dan kita juga selalu harus bisa membangun semangat untuk menjadi bagian besar mewujudkan Indonesia semakin baik ke depan,” ujar AHY.
AHY kemudian menyinggung perbedaan yang muncul dalam menyikapi hasil Pemilu 2019. Topik itu diakui sempat dibahas dengan Presiden Jokowi.