Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Gerindra Sebut Demokrat dan PDI-P Sulit Berkoalisi

Kompas.com - 03/05/2019, 14:33 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, pertemuan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo merupakan pertemuan biasa.

Menurut dia, AHY diundang ke Istana oleh Jokowi sebagai presiden bukan calon presiden.

"AHY kan diundang, mereka tahu kalau AHY diundang kan sulit posisi nya menolak undangan presiden, sebagai presiden kan. Bukan sebagai capres," kata Riza saat dihubungi Kompas.com, Jumat, (3/5/2019).

Riza menilai, pernyataan AHY usai bertemu Jokowi pun biasa saja. Meski begitu, Riza yakin ada kepentingan politik Jokowi di balik pertemuan tersebut.

Baca juga: Jokowi: Terima Kasih, Mas AHY...

"Sekalipun kita memahami ada kepentingan politik bagi pak Jokowi seolah-olah ingin memberi ruang dan kesempatan pada AHY, tetapi kita tahu posisi itu sulit lah," ujarnya.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Menurut Riza, sulit untuk Partai Demokrat merapat ke kubu Jokowi karena ada sejumlah perbedaan prinsip dengan PDI Perjuangan. PDI-P merupakan partai utama pengusung Jokowi.

"Sulit, saya tidak ingin mendahului tapi menurut saya sulit karena ada perbedaan paham antara demokrat dan PDI-P, tapi saya ingin terlalu jauh ya," tuturnya.

Baca juga: AHY Pakai Mobil Berpelat B 2024 AHY ke Istana, Apa Maknanya?

Di sisi lain, Riza mengklaim lima partai politik yang tergabung dalam koalisi Indonesia Adil dan Makmur tetap solid mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Lima partai ini tetap kompak dan solid mengusung Prabowo Sandi, sampai darah penghabisan istilahnya jadi kita yakin posisi kita bagus dan menang dalam pilpres 2019 ini," pungkasnya.

Diberitakan AHY dan Jokowi bertemu di Ruang Kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019) kemarin, sarat dengan muatan politis.

AHY mengaku kedatangannya ke Istana atas undangan dari Presiden Jokowi. Keduanya berbincang empat mata selama sekitar 30 menit.

Baca juga: PKS: Pertemuan Jokowi dan AHY Menyejukkan

Usai pertemuan, AHY menyampaikan keterangan pers kepada media tanpa didampingi Jokowi. Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi hanya silaturahim pascapilpres.

AHY juga mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi pemenang pilpres oleh KPU yang baru akan dilakukan pada 22 Mei.

"Sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai dengan perhitungan terakhir yang nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU, penyelenggara Pemilu, yang kita harapkan benar-benar bisa menjalankan tugasnya hari ini yang berat," ujar AHY.

Kompas TV Pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (2/5) menjadi angin segar di tengah polarisasi politik pasca-pemilu 17 april 2019. Apakah pertemuan ini menjadi sinyal politik Partai Demokrat untuk berlabuh? Ada apa di balik pertemuan keduanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com