Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah artikel berjudul "HRS (Habib Rizieq Shihab) Akan Kerahkan People Power, POLRI: Kami Siap Tembak 'Mati' Perusuh NKRI Sekalipun Itu Cucu Nabi" yang diduga berisi kutipan dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian beredar di media sosial Facebook pada Selasa (30/4/2019).
Dalam artikel tersebut, Kapolri dinarasikan tidak akan segan-segan menembak mati pihak yang mengganggu NKRI, sekalipun pelakunya merupakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Namun, pihak kepolisian membantah artikel tersebut. Menurut polisi, isi artikel merupakan hoaks alias kabar bohong.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, artikel tersebut dimuat dalam salah satu blog bernama Safari News. Adapun artikel tersebut telah tayang pada Senin (29/4/2019).
Dalam artikel, disebutkan bahwa Kapolri Tito Karnavian menyarankan kepada pendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar tidak menggunakan cara yang tidak baik dalam menanggapi hasil hitung cepat dan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum.
Saat ini, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masih unggul dalam quick count maupun real count KPU.
Menurut Kapolri, dalam artikel itu, cara tidak baik yang dilakukan adalah wacana people power yang juga diutarakan oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Sebab, apabila terjadi gerakan people power dikhawatirkan menimbulkan konflik besar dan seluruh anggota Polri akan mengamankan situasi.
"Seharusnya lebih baik melakukan rekonsiliasi, merajut kebersamaan yang baik atara kedua kubu (Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi)," ujar Tito Karnavian, dalam artikel itu.
Tak hanya itu, dalam artikel juga dibubuhkan video yang menampilkan Tito tengah memberi amanat kepada anggota Brigade Mobil (Brimob).
Dalam video, seorang anggota Brimob dengan tegas menjawab pertanyaan dari Tito mengenai tindakan yang segera dilakukan apabila dalam kasus mendadak ada orang membawa parang dan ingin membunuh masyarakat.
Menanggapi hal itu, Divisi Humas Polri melalui akun Instagram, @divisihumaspolri, mengklarifikasi bahwa konten yang beredar di Facebook itu merupakan hoaks.
"Kapolri, Jenderal Polisi Prof H Muhammad Tito Karnavian, tidak pernah mengeluarkan statement/pernyataan tersebut," tulis akun Divisi Humas Polri.
Selain itu, Kepala Biro Pelayanan Masyarakat Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo mengatakan bahwa video yang disematkan dalam artikel bohong itu merupakan video pengecekan pasukan di Polda Sumatera Utara.
"Itu video pengecekan pasukan kesiapsiagaan Pam (pengamanan) pemilu di Polda Sumatera Utara, Medan, bersama Panglima TNI pada awal April," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (2/5/2019).
Dedi juga menjelaskan bahwa tindakan Polri dalam kasus yang mendadak, seperti yang disebutkan dalam video merupakan tindakan Polri yang sesuai dengan SOP diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian dan Perkap Nomor 7 Tahun 2009 tentang Implementasi HAM.
Selengkapnya, baca juga: Beredar Hoaks Polisi Siap Tembak Perusuh yang Kerahkan People Power
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.