Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal

Kompas.com - 02/05/2019, 08:38 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah kelompok relawan Jokowi berbelangsungkawa dengan banyaknya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia karena kelelahan dalam mengawal proses demokrasi pemilu 2019.

Mereka yang tergabung dalam beberapa organisasi relawan Jokowi berkunjung ke rumah duka untuk ikut berbela sungkawa sekaligus memberikan santunan.

Beberapa organisasi tersebut antara lain Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Indonesia, Pro Jokowi (Projo), Seknas-Jokowi, Bara-JP, Kornas-Jokowi, Duta Joko Widodo, Almisbat, GK-Jokowi, RPJB, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) dan Aksi Satu Hati Alumni UI Berbakti.

Mereka berkunjung ke rumah duka Ketua KPPS 025 Kapuk, almarhum Tutung Suryadi, Rabu (1/5/2019).

“Pilpres dan pileg adalah agenda konstitutional mengawal proses politik di Indonesia. Para pelaksananya tak bisa dianggap remeh karena merekalah sejatinya pengawal demokrasi kita. Tanpa mereka, proses demokrasi ini tak bisa berjalan,” kata Sekjen MAPPAN Indonesia Kapriyani, dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam.

Baca juga: [UPDATE] Anggota KPPS yang Gugur Bertambah Jadi 336 dan Sakit 2.568

Kapriyani mengatakan, kedatangannya selain untuk berbela sungkawa, juga memberi dorongan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Ia menyebut, anggota KPPS meninggal saat sedang berbuat baik atau husnul khatimah.

“Mereka memberikan tenaga, pikiran, dan waktunya agar demokrasi Indonesia tetap kokoh. Mereka menjaga kemaslahatan umat,” katanya.

Kapriyani bersama organisasi lain juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum.

“Nilai pengabdian mereka tak bisa ditukar dengan uang sejumlah apapun. Tapi ini bagian dari support kami kepada keluarga korban,” katanya.

Baca juga: KPU Siapkan Sekitar Rp 40 Miliar untuk Santunan KPPS yang Meninggal dan Sakit

Kapriyani menyayangkan peristiwa meninggalnya para anggota KPPS dipolitisasi pihak-pihak tertentu.

Bahkan, ada yang menyebut mereka meninggal karena dibunuh atau ditekan pihak-pihak tertentu.

“Kita harus menghormati keluarga yang ditinggalkan. Jangan menambah penderitaan mereka dengan menciptakan fitnah yang keji," tegas Kapriyani.

Sekretaris Jenderal Kornas Jokowi, Akhrom Saleh, menambahkan, semua organisasi relawan Jokowi mendukung penuh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merampungkan tugasnya sebaik-baiknya.

“Kami support KPU untuk bertindak adil dalam menjalankan tugasnya, juga tindakan yang berintegritas adalah bentuk apresiasi bagi pejuang-pejuang demokrasi yang telah gugur," kata Akhrom.

Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) meninggal dunia mencapai 336 orang. Selain itu, sebanyak 2.232 anggota KPPS dilaporkan sakit.

Angka ini mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (1/5/2019).

"Jumlah anggota KPPS wafat 336, sakit 2.232. Total 2.568 tertimpa musibah," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Arif Rahman Hakim saat dikonfirmasi, Rabu.

Baik anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com