Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Imigrasi Terbuka untuk Perbaiki Penanganan di Rumah Detensi

Kompas.com - 30/04/2019, 13:39 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Ronnie F. Sompie mengungkapkan, Ditjen Imigrasi terbuka untuk memperbaiki sistem dan penanganan pada deteni di Rumah dan Ruang Detensi Imigrasi.

"Kami terbuka untuk melakukan perbaikan-perbaikan sehingga kerja sama ini sinergis dan terjalin dengan baik," ujar Ronnie di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Ditjen Imigrasi menandatangani kerja sama dalam pengawasan dan pencegahan, penyiksaan, serta perlakuan penghukuman lain yang kejam di Rumah dan Ruang Detensi Imigrasi.

Baca juga: Ditjen Imigrasi dan 5 Lembaga Kerja Sama Cegah Penyiksaan di Rumah Detensi

 

Ronnie manjelaskan, dalam kerja sama ini, Ditjen Imigrasi juga meminta kepada lima lembaga negara tersebut untuk memberi masukan tentang standar operasional prosedur (SOP) menangani para deteni, baik di Rumah maupun Ruang Detensi.

"Kami juga minta masukan dalam menangani deteni. Saat ini kita punya 13 Rumah Detensi dan 125 Ruang Detensi yang melekat jadi satu dengan kantor imigrasi," paparnya.

Pihaknya, lanjut Ronnie, berharap adanya masukan perihal penanganan deteni sesuai dengan kaidah-kaidah hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Pengungsi Tinggal di Trotoar, Yasonna Akui Daya Tampung Rumah Detensi Terbatas

 

Maka dari itu, dalam waktu dekat, Ditjen Imigrasi dan lima lembaga negara tersebut akan berkunjung ke berbagai Rumah dan Ruang Detensi Imigrasi.

Ia meyakini, kerja sama tersebut bertujuan memperbaiki penanganan deteni di Indonesia, bukan untuk saling mencari kesalahan.

"Tidak mungkin lima lembaga ini kerja sama untuk mencari kesalahan, tujuannya bukan itu, melainkan bersama-sama memperbaiki hal yang kurang," jelasnya.

Baca juga: Alasan Pengungsi di Trotoar Kalideres Tak Bisa Masuk Rumah Detensi

 

Ronnie menegaskan, Ditjen Imigrasi siap mendukung kegiatan lembaga ini dalam rangka memperbaiki mutu pelayanan deteni didasarkan pada HAM.

Kompas TV Puluhan WNA asal Taiwan dan Tiongkok ditangkap petugas Imigrasi di sebuah rumah mewah di Kota Semarang, Jawa Tengah (18/4/19)<br /> . Diduga, komplotan kejahatan penipuan menggunakan alat komunikasi terhadap warga asing di Taiwan. Dari 40 WNA, 4 orang di antaranya perempuan,11 di antarannyamerupakan DPO dari Interpol Taiwan. Sejumlah barang bukti diamankan, di antaranya 29 ponsel,64 unit telepon rumah, paspor dan uang tunai. Saat ini mereka ditempatkan di rumah Detensi Imigrasi Kota Semarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com