Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video TKN Akui Kekalahan Jokowi

Kompas.com - 29/04/2019, 20:29 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan suasana konferensi pers (konpers) yang disebut membahas kekalahan perolehan suara atas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Video tersebut beredar di media sosial Facebook pada Kamis (25/4/2019).

Menanggapi hal itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut adalah tidak benar.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Facebook membagikan video tersebut dengan narasi sebagai berikut:

"Beredar video VIRAL, Lukman Edy tim TKN Jokowi mengakui kekalahan Jokowi atas Prabowo.

Jelas sudah siapa yang kalah, hanya ditampuk pimpinan 01-nya saja yang masih ngotot mempertahankan kekuasaan dengan kebohongan publik lewat quick count siaran TV dan dengan kecurangan-kecurangan. Viralkan."

Dalam video berdurasi 43 detik itu, ada pula narasi TKN Jokowi-Ma'ruf membantah data real count dari kubu paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

Video tersebut diduga dirangkai dari beberapa potongan hingga membentuk sebuah pernyataan yang tidak seperti seharusnya.

"Kita kalah! Kita akui kita kalah! Tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh pak Prabowo, KPU yang sudah masuk suara hampir sama dengan kita per-30 persen," demikian Lukman dalam video.

"Di real count-nya KPU 01 41 persen, jadi beda 2 persen dari real count kita, suara masuk dan kami anggap sudah stabil karena grafiknya sudah stabil," kata dia.

Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 222.000 kali penayangan dan telah dibagikan lebih dari 10.231 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penelusuran Kompas.com:

Kompas.com melakukan penelusuran terhadap kebenaran video tersebut.

Diketahui, konpers yang ada dalam video bertempat di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat yang digelar pada Selasa (23/4/2019).

Saat itu, Lukman Edy mengakui kekalahan pasangan nomor urut 01 di Provinsi Riau, bukan secara keseluruhan.

"Di Riau ini memang 01 kalah, kita akui. Tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh Pak Prabowo. Jadi, di real count kami hingga hari ini, tadi sudah masuk sekitar 30 persen dan kami anggap sudah stabil, kami kalah di angka 39 persen. Sementara Pak Prabowo 61 persen," ujar Lukman di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019).

Dalam konpers tersebut, Lukman juga menyampaikan bahwa fakta dari perolehan suara itu hanya di 145 TPS, sementara kesuluruhan TPS di Provinsi Riau ada 17.636 TPS.

Menurut dia, adalah sebuah kebohongan yang dipublikasikan kepada publik untuk mem-framing pemilihan publik bahwa pemilu sekarang ini 02 sudah memenangkan pertarungan di setiap daerah.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar.

Usman mengatakan, video tersebut dipenggal-penggal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan disebarluaskan lewat media sosial.

"Kami memang mengakui kekalahan di Riau, tapi untuk Bangka Belitung 01 menang. Video tersebut direkayasa seolah-olah memenangkan Prabowo-Sandi," ujar Usman saat dihubungi Kompas.com pada Senin (29/4/2019).

Pihak Kementerian Kominfo juga telah melabeli "hoaks" terhadap video tersebut pada Sabtu (27/4/2019) karena tulisan dalam video itu membangun premis yang berbeda dan membuat orang menganggap bahwa tim TKN Jokowi-Ma'ruf telah mengakui kekalahan perolehan suara paslon nomor urut 01.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com