Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menikmati Demokrasi

Kompas.com - 29/04/2019, 15:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tentu pengaruh kepentingan politik penguasa sangat besar, tetapi itu lazim terjadi di setiap periode kekuasaan, apalagi kekuasaan yang baru satu kali berkuasa alias masih memiliki kesempatan satu kali lagi untuk berkuasa. Itu pun tak salah, toh secara politik masih terbilang rasional.

Yang jadi persoalan adalah ketika kekuasaan digunakan secara bebas untuk kepentingan kemenangan.

Artinya, saat kekuasaan ikut memainkan kartu-kartu bergenre curang, tak adil, busuk, main belakang, dan sejenisnya, tak ada kekuatan sah yang bisa mengontrolnya. Maka, saat itulah bencana politik menerjang tatanan demokrasi.

Sampai di sini, tentu kita sudah bisa memahami bahwa proses dan dinamika politik sampai hari ini masih terus bergulir. Artinya, klaim ini dan itu di ranah politik selayaknya dianggap sebagai aksi politik juga.

Dengan begitu, reaksinya tentu sebaiknya dengan reaksi politik. Bukankah sebelum proses elektoral kita sudah terbiasa dengan aksi reaksi politik seperti itu, yang terkadang terkesan berlebihan dan sepele, namun terkadang juga terkesan kekanak-kanakan, lebay, dan kurang etis.

Sampai titik itu, kita nyaris tak khawatir sama sekali kalau negara ini akan berantakan dan terpecah-belah.

Sebelum pemilihan berlangsung, baik sebelum atau di saat masa kampanye, Prabowo memang sudah seperti itu political style-nya, misalnya, dan saya yakin saat keputusan final yang sama-sama dianggap kredibel oleh semua pihak diumumkan, maka Prabowo akan memperlihatkan sikap layaknya tahun 2014.

Bahkan saya juga yakin, jika beliau kalah, beliau akan hadir pada acara pelantikan lawan tandingnya di Gedung MPR/DPR nanti.

Jadi sebenarnya tak ada alasan bagi kita untuk memelihara kekhawatiran yang berlebihan atas sikap politik yang diambil oleh pasangan calon nomor urut 02 selama dilakukan dalam ranah politik.

Jangan sampai ketakutan dan kekhawatiran yang diperlihatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menebar ketakutan atas sikap politik salah satu pasangan.

Tak ada yang salah dengan asumsi kecurangan, mari kita terima asumsi tersebut. Asumsi semacam itu tentu membutuhkan pembuktian dan verifikasi.

Maka, sudah selayaknya pemilik asumsi untuk membuktikan asumsinya di hadapan hukum dan berdasarkan aturan main yang ada. Sesederhana itu saja sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com