JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyerukan rekonsiliasi nasional setelah pelaksanaan Pemilu 2019.
Terkait upaya itu, ia mengaku telah dihubungi cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno untuk bertemu.
"Dihubungi kemarin. Tapi masih belum sempat ketemu mungkin karena masih sama-sama sibuk," kata Ma'ruf kepada wartawan usai bersilaturahim di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, Surabaya, Minggu (28/4/2019) sore.
Pada kesempatan itu, Ma'ruf mengimbau agar masyarakat Indonesia menerima apa pun hasil Pemilu 2019 yang akan diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Sandiaga Mengaku Ingin Bertemu Maruf Amin Sejak Agustus 2018
"Pemilu itu kan untuk memilih pemimpin terbaik. Sebelumnya kita juga telah berikrar untuk siap menang dan kalah. Jangan sampai siap menang tapi tidak siap kalah," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menyebutkan, jika ia dan Jokowi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh KPU, maka tugas besar yang menanti adalah merajut kembali keutuhan bangsa Indonesia yang telah terkoyak selama pemilu.
"Politik identitas sekarang ini semakin mengeras. Kelompok radikal telah masuk ke dunia politik untuk menyalurkan aspirasinya. Itu tantangan dunia perpolitikan kita sekarang," ujar Ma'ruf.
Menurut dia, kelompok intoleran yang marak di Indonesia saat ini mirip dengan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Maruf Amin Pastikan Akan Bertemu dengan Sandiaga Uno
"Organisasi NU sebagai kekuatan Islam terbesar punya tanggung jawab besar untuk mengawal agar aliran intoleran tidak berkembang di Indonesia," kata Ma'ruf.
Ma'ruf memastikan bersama Jokowi ke depan bertekad membangun dan menyejahterakan bangsa Indonesia.
"Tekad kami adalah mengubah Indonesia sebagai 'middle income country' menjadi 'high income country'. Untuk mencapainya kita harus bergeser dari kondisi yang terjadi sekarang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.