Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Novel Siap Dibawa ke Ranah Internasional dan Tanggapan Istana...

Kompas.com - 27/04/2019, 13:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus penyerangan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan dibawa ke jalur internasional.

Upaya ini ditempuh setelah 2 tahun  penanganan hukum atas kasus penyiraman air keras yang dialaminya tidak mengalami perkembangan yang signifikan.

Meski berbagai upaya tampak sudah dilakukan oleh Polri, pemerintah, KPK, maupun aktivis HAM yang berteriak menuntut penuntasan kasus, namun pelaku dan otak kejahatan sama sekali belum diketahui.

Hal ini membuat organisasi HAM Amnesty International akan membawa kasus ini ke ranah global, salah satunya melalui sidang parlemen Amerika Serikat.

Baca juga: Amnesty International Siap Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres Parlemen AS

Manajer Kampanye Amnesty International Puri Kencana Putri mengaku bahwa pihaknya memiliki akses kepada pengambil kebijakan di Amerika Serikat untuk menangani kasus ini dengan lebih serius.

"Kami punya akses terhadap para pengambil kebijakan di Amerika Serikat, melalui jalur kongres parlemen mengenai apa yang terjadi dalam kasus yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," kata Putri pada Jumat (26/4/2019).

Upaya ini dilakukan untuk mendorong penegakan hukum dan antikorupsi di Indonesia, sebagaimana menjadi standar hukum internasional.

Secara khusus, Amnesty International berharap presiden yang akan dilantik untuk menjabat lima tahun ke depan akan memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan kasus yang telah berlarut-larut ini.

Novel berterima kasih

Atas upaya ini, Novel mengaku mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dari Amnesty International. Ia berharap langkah ini dapat mendorong Presiden untuk segera menangani kasusnya.

Tak hanya itu, Novel mengaku selama ini banyak petugas KPK yang mengalami teror dan serangan sebagai bentuk perlawanan atas penanganan korupsi yang tengah dilakukan oleh lembaga anti rasuah itu.

Langkah Amnesty International diharapkan akan menghentikan teror kepada pegawai, penyidik, dan pimpinan KPK.

"Saya berharap parlemen Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak Pemerintah Indonesia menjadikan pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK sebagai prioritas," ujar Novel di Gedung KPK, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Kasusnya Dibawa ke Ranah Internasional, Ini Tanggapan Novel Baswedan

Padahal, KPK sebagai lembaga yang memerangi kasus korupsi dan harus berhadapan dengan pihak-pihak dengan kekuatan besar, harus dipastikan mendapat perlindungan dan jaminan keamanan.

Hal itu agar tidak ada rasa gentar di benak para pegawainya dalam bekerja memberantas korupsi.

"Saya berharap parlemen Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak Pemerintah Indonesia menjadikan pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK sebagai prioritas," kata Novel.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com