KOMPAS.com – Kasus penyerangan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan dibawa ke jalur internasional.
Upaya ini ditempuh setelah 2 tahun penanganan hukum atas kasus penyiraman air keras yang dialaminya tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
Meski berbagai upaya tampak sudah dilakukan oleh Polri, pemerintah, KPK, maupun aktivis HAM yang berteriak menuntut penuntasan kasus, namun pelaku dan otak kejahatan sama sekali belum diketahui.
Hal ini membuat organisasi HAM Amnesty International akan membawa kasus ini ke ranah global, salah satunya melalui sidang parlemen Amerika Serikat.
Baca juga: Amnesty International Siap Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres Parlemen AS
Manajer Kampanye Amnesty International Puri Kencana Putri mengaku bahwa pihaknya memiliki akses kepada pengambil kebijakan di Amerika Serikat untuk menangani kasus ini dengan lebih serius.
"Kami punya akses terhadap para pengambil kebijakan di Amerika Serikat, melalui jalur kongres parlemen mengenai apa yang terjadi dalam kasus yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," kata Putri pada Jumat (26/4/2019).
Upaya ini dilakukan untuk mendorong penegakan hukum dan antikorupsi di Indonesia, sebagaimana menjadi standar hukum internasional.
Secara khusus, Amnesty International berharap presiden yang akan dilantik untuk menjabat lima tahun ke depan akan memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan kasus yang telah berlarut-larut ini.
Atas upaya ini, Novel mengaku mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dari Amnesty International. Ia berharap langkah ini dapat mendorong Presiden untuk segera menangani kasusnya.
Tak hanya itu, Novel mengaku selama ini banyak petugas KPK yang mengalami teror dan serangan sebagai bentuk perlawanan atas penanganan korupsi yang tengah dilakukan oleh lembaga anti rasuah itu.
Langkah Amnesty International diharapkan akan menghentikan teror kepada pegawai, penyidik, dan pimpinan KPK.
"Saya berharap parlemen Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak Pemerintah Indonesia menjadikan pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK sebagai prioritas," ujar Novel di Gedung KPK, Jumat (26/4/2019).
Baca juga: Kasusnya Dibawa ke Ranah Internasional, Ini Tanggapan Novel Baswedan
Padahal, KPK sebagai lembaga yang memerangi kasus korupsi dan harus berhadapan dengan pihak-pihak dengan kekuatan besar, harus dipastikan mendapat perlindungan dan jaminan keamanan.
Hal itu agar tidak ada rasa gentar di benak para pegawainya dalam bekerja memberantas korupsi.
"Saya berharap parlemen Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak Pemerintah Indonesia menjadikan pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK sebagai prioritas," kata Novel.